Relokasi Pedagang Pasar Wonoasih Tuai Protes

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Betapa tidak resah, para pedagang di Pasar Wonoasih Kota Probolinggo bakal direlokasi atau dipindah. Mereka protes dan meminta Pemkot Probolinggo untuk mengkaji ulang rencana relokasi lapak pedagang ke kawasan Pasar Ternak atau Pasar Sapi Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih.

Hal itu terpantau PANTURA7.com, pada Kamis (21/11) saat sejumlah pedagang tengah berkumpul. Mereka keberatan jika dipindah. Berbagai alasan pun mereka sampaikan pada awak media maupun pengurus pasar.

“Sudah mulai kemarin, kami keberatan jika dipindah untuk berjualan di Pasar Sapi. Alasannya selain di sana sepi, jualannya tidak bisa sampai malam. Belum lagi soal keamanannya yang kurang,” jelas Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Wonoasih, Saiful Anam (55).

Tak hanya penjual yang keberatan, pembeli pun sama. Mereka mengaku, terlalu jauh jika lapak para pedagang dipindah ke Pasar Sapi. Hampir sama, karena alasan keamanan dimana jalannya yang kadang sepi.

“Kalau terlalu jauh susah juga. Sudah enak sebenarnya di sini bisa milih berbagai kebutuhan termasuk soal parkirnya yang enak,” kata Wiwik (34) warga setempat.

Tapi jika sudah keputusan, ia sebagai pembeli tidak bisa berbuat banyak.

Rencana pemindahan para pedagang Pasar Wonoasih tersebut, diamini oleh Kepala UPT Pasar Wonoasih, M. Arif Billah. Dikatakan rencana tersebut direalisasikan pada tahun 2021 mendatang.

“Jadi para pedagang memang keberatan jika dipindah. Kemarin mereka juga menyampaikan hal itu kepada kami. Tuntutannya berharap agar rencana tersebut dikaji ulang. Banyak hal yang para pedagang kemukakan, tentunya akan kami tampung dan sampaikan,” ucap Arif.

Pihaknya mencoba mendalami keinginan para pedagang. Dimana para pedagang sebenarnya tidak masalah jika dipindah, hanya saja tidak ingin terlalu jauh dari titik awal apalagi Pasar Sapi.

Baca Juga  Polisi Duga Pembacokan Tiga Orang di Kota Probolinggo Pelakunya Sama

“Mereka menilai jika terlalu jauh lokasinya akan mengurang omset mereka,” tandasnya.

Diketahui, ada sekitar 300 pedagang yang berjualan. Yakni, 100 orang yang menempati bedak, dan sekitar 200 orang yang menempati los bawah. Umumnya mereka berjualan buah, sayuran, bahan sembako termasuk makanan dan pakaian.

Rencana relokasi tersebut, bahkan sudah dilakukan kajian sejak 2014 silam. Pasalnya posisi pasar yang berada di jalur jalan nasional yang rawan akan kemacetan khususnya di pagi hari. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Rizal Wahyudi


Baca Juga

Jaga Kebersihan Lingkungan, Belasan Armada Sisir Kawasan Lumajang selama Lebaran

Lumajang,- Untuk mengantisipasi membeludaknya sampah pasca Hari Raya Idul Fitrih 1445, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang …