Ditjen Bangda Kemendagri Desak Kota Probolinggo 100% ODF

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Target Pemerintah Kota Probolinggo pada tahun 2020 dimana open defecation free (ODF) sebanyak 100% semakin optimis. Hal itu setelah tim dari Ditjen Pengembangan Daerah (Bangda) Kemendagri datang pada Kamis (10/10) pagi.

ODF atau bebas dari buang air sembarangan di Kota Probolinggo hingga kini masih sekitar 94,2%. Namun target tersebut jika digenjot bisa tercapai. Salah satunya dengan optimalisasi program Kota Sehat melalui tatanan masing-masing. 

Ditjen Bangda Kemendagri diwakili Doni Mashuri dan Taufiqurrahman ditemani Sri Yuliati dari Dinas Kesehatan Provinsi Jatim beserta jajaran.

Mereka disambut Kepala Bappeda Litbang Rey Suwigtyo dan Kadinkes drg Ninik Ira Wibawati serta tim Forum Kota Sehat.

Ada lima titik yang menjadi perhatian Ditjen Bangda. Yakni, Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Nurul Islam,  Forum Kecamatan Sehat Siaga Aktif (Forkassa) Kademangan, Forum Kelurahan Sehat Siaga Aktif (Forkessa) Kelurahan Pilang dan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Kademangan Asri serta Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kelurahan Sukabumi.

“Ada beberapa catatan yang nantinya akan kami sampaikan dalam rapat pleno pusat. Tentunya kami akan monitoring titik-titik tersebut, hal ini untuk menunjang Kota Probolinggo yang bersih dan sehat,” jelas Doni Mashuri.

Ia berpesan Pemkot Probolinggo untuk segera merealisasikan ODF 100% sesuai target pada tahun 2020. Sementara itu, Kepala Bappeda Rey Suwigtyo mengatakan, akan terus memacu target tersebut.

“Saran dan arahan dari Ditjen Bangda tentunya akan kami perhatikan. Ini menjadi cambuk yang menyemangati kami dalam mewujudkan Program Kota Sehat khususnya pada tahun 2020 mendatang,” ucapnya.

Diketahui, ada 7 persen warga Kota Probolinggo yang belum mendapat akses sanitasi memadai. Tujuh persen warga ini diperkirakan masih membuang limbah rumah tangga secara sembarangan ke sungai.

Baca Juga  Songsong Indutri 4.0, Kemenperin Gandeng Santri

Mengacu pada jumlah penduduk Kota Probolinggo pada tahun 2017 yang mencapai 235.440 jiwa, maka diperkirakan ada 16.481 jiwa penduduk yang tidak terakses jamban.

Berdasar data USAID IUWASH Plus, di Kota Probolinggo ada beberapa kelurahan yang perlu ditingkatkan akses jambannya. Yaitu, Kelurahan Jrebeng Lor, Kedunggaleng, Kanigaran, dan Kebonsari Kulon.

Sementara yang cukup bagus di Kelurahan Kebonsari Wetan. (*)


Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi


Baca Juga

Cegah Kecelakaan Kendaraan Berpenumpang, Polisi di Kota Pasuruan Cek Kelayakan Bus

Pasuruan,- Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pasuruan Kota melakukan ramp check (pemeriksaan fisik kendaraan) bus …