PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Di saat bulan puasa Ramadhan, perajin batu bata merah juga mendapat berkah. Hal itu terlihat dari “laris manis”-nya pesanan (omset) bahan bangunan tersebut.
Sempat kelabakan beberapa bulan terakhir karena faktor hujan, kini perajin batu bata merah sudah siap memenuhi pesanan warga. Terlebih faktor cuaca sangat mendukung, batu bata cepat kering.
Seperti disampaikan Abdul Fatah (25), warga Desa Alassumur, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Dikatakan produksi batu bata merah di bulan puasa kali ini kembali meningkat signifikan.
“Alhamdulillah sekarang sudah banyak pesanan, kalau kemarin-kemarin, Februari, kami benar-benar kelabakan. Sudah sepi pesanan, ditambah musim hujan,” kata Fatah, Jumat (24/2019).
Sementara untuk produksi batu bata sendiri, lanjut Fatah, karena cuaca sudah sangat mendukung. Untuk proses cetak hingga pembakaran batu bata hanya membutuhkan waktu tiga-empat hari saja. Hal itu menurutnya sudah waktu normal.
“Biasanya sudah seperti itu. Dalam kurun waktu itu tiga-empat hari, kami sudah bisa membuat 3.000 hingga 4.000 batu bata. Jadi kami sudah bisa memenuhi target pesanan,” tuturnya saat ditemui di gudang pembuatan batu bata.
Sedangkan untuk harga batu bata, ia menjelaskan, harga saat ini tidak berubah dibandingkan dengan sebelumnya. Sedangkan untuk pembelinya, kebanyakan warga yang hendak membangun rumah baru.
“Harga tidak ada perubahan sama sekali, tetap seperti biasanya. Yakni, 1.000 biji batu bata tetap kami patok seharga Rp 350 ribu. Kalau borongan atau diantar ke lokasi yang jauh, ya pasti ada biaya tambahan,” tutur dia. (*)
Penulis: Moh. Ahsan Faradies
Editor: Ikhsan Mahmudi