Santriwati Genggong Juarai Olimpiade Nahwu-Sorof Nasional

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Himayatul Husna (17) santriwati Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong, Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo menorehkan prestasi emas. Ia juara 1 Olimpiade Nahwu-Sorof nasional, yang digelar di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, pada Jum’at-Sabtu (8-9/3/2019) lalu.

Santriwati kelahiran Kabupaten Bondowoso ini berhasil menyisihkan ratusan peserta lomba dari berbagai pesantren di tanah air. Prestasi tersebut, menurut dara yang dipanggil Husna ini, tak lepas dari kerja kerasnya dalam mendalami ilmu kitab kuning.

“Saya nggak tahu kenapa bisa meraih juara 1, itu di luar nalar saya. Beberapa minggu sebelum lomba, saya hanya mempersiapkan materi yang saya pelajari sejak masih kelas 5 MI,” kata dia saat ditemui di Aula Pesantren Putri PZH Genggong, Selasa (7/5/2019).

Raihan prestasi itu, jelasnya, tak lepas dari rasa penasaran terhadap kitab yang tak banyak orang bisa menaklukkannya. Ia mendalami kitab tanpa syakal sejak ia duduk di bangku kelas V Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Iman Bondowoso.

Lanjut santriwati yang tercatat sebagai warga Desa Tegalpasir, Kecamatan Jembesari, Kabupaten Bondowoso ini, ia rubah rasa penasaran dengan kemauan untuk belajar. Hingga akhirnya materi pelajaran nahwu sorof, semakin dalam ia pelajari di tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTS) di tanah kelahirannya.

“Kemudian setelah lulus saya melanjutkan pendidikan di Genggong. Di sini juga saya hafal beberapa kita yang berkaitan dengan Nahwu-Shorrof, seperti Nadhom Alfiyah yang 1002 bait karya Imam Malik. Tapi entah sekarang masih hafal seluruhnys atau tidak,” ujar Husna tersipu.

Ketekunannya mempelajari ilmu nahwu-sorof, membuat pesantren mengutusnya untuk mengikuti olimpiade di Pesantren Nurul Jadid. Husna sempat minder kala harus bersaing dengan peserta lain. Tak ayal, ia pun membuka kembali kitab-kitab yang pernah dipelajarinya.

Baca Juga  PKB-Nasdem Kuasai Dapil 2, 3 Petahana ke Senayan

“Dalam olimpiade itu, ada 100 soal, seluruhnya multiple choice (pilihan ganda, red). Sebagian besar soal itu saya jawab dengan penuh keyakinan,” tuturnya.

Selain hafalan yang membantunya menjawab segala soal, putri pasangan H. Hanif Mukaddas dan Hj. Nur Masruroh juga memiliki kiat-kiat lain, yaitu mengadopsi gaya gurunya ketika hendak memberikan ilmu pelajaran di kelas.

“Saya teringat saja kalau guru saya memulai pelajaran dengan tawassul dulu kepada pengarang kitab dan para masyaih pesantren. Jadi saya begitu juga, tujuannya biar mendapatkan syafaat dan barokah dari pengarang kitab,” cerita Husna.

Sementara itu, salah satu Pengasuh PZH Genggong KH, Moh. hassan Ahsan Malik menyampaikan, ia turut bangga atas prestasi yang diraih oleh Husna. Ia berharap, pencapaian luar biasa itu tidak hanya sampai pada level tersebut namun bisa ditingkatkan.

“Semoga nantinya, ada santri lainnya yang menyusul ikut berpretasi setelah Husna. Dan semoga apa yang pernah digoreskan oleh Husna bisa menjadi cerminan dan motivasi kepada santri lainnya,” ungkap kiai muda yang akrab dipanggil Gus Alex ini. (*)

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga

Tenang! Pasokan Listrik Jawa Madura hingga Bali Aman Jelang Idul Fitri

Probolinggo,- PT PLN (Persero) terus berupaya menjaga keandalan listrik selama libur Idul Fitri 1445 Hijriah. …