PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, menggelar istighotsah, Senin (8/4/2019) pagi. Istigotsah ini sekaligus menjadi momentum pesantren untuk menyampaikan maklumatnya.
Istighotsah dihadiri ratusan alumni dan simpatisan yang tergabung dalam Ikatan Alumni dan Santri Zainul Hasan (Tanaszaha) Genggong. Mereka berasal dari sejumlah daerah di Tapal Kuda, diantaranya Kab/Kota Probolinggo, Situbondo Bondowoso, Jember, Lumajang, dan Pasuruan, Madura Raya dan Bali.
Ketua Yayasan Pesantren Zainul Hasan Genggong KH. Moh Hasan Mutawakkil Alallah menyampaikan, pesantren sengaja mengundang alumni dan simpatisan, untuk menyampaikan maklumat pesantren. Poin pertama dalam maklumat, agar santri, alumni dan simpatisan tidak golput.
“Kita melarang golput, karena golput itu tindakan yang tidak bertanggung jawab sebagai warga negara. (Pemilu) sebagai implementasi hubbul wathon minal iman dan implementasi poin keempat dari falsafah kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila,” terang Kiai Mutawakkil.
Selain seruan untuk menggunakan hak pilih, Kiai Mutawakkil menegaskan, pihaknya juga mengintruksikan kepada alumni, santri dan simpatisan agar mendukung serta memenangkan pasangan calon (paslon) nomor urut 01, Joko Widodo – KH. ma’ruf Amin.
“Karena ada kiai NU, apalagi Bapak Jokowi juga seorang tokoh nasionalis dan religius, sesuai dengan karakter bangsa ini. Dan beliau satu-satunya Presiden setelah Gusdur yang sangat berani menghadapi arus keras kelompok radikal,” Kiai Mutawakkil memaparkan.
Untuk alumnus Genggong, santri Genggong dan simpatisan dan wali santri, menurut Kiai Mutawakkil, hanya satu pilihannya, yaitu pasangan Nol Satu alias duet Jokowi – Ma’ruf Amin. Ia juga meminta alumni dan simpatiasan yang hadir, all-out di daerahnya masing-masing.
“Kebetulan yang datang ini koordinator-koordinator pengurus Tanaszaha dari delapan Kabupaten dan Kota setapal kuda yang ditambah juga Madura,” mantan Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur ini menjelaskan. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad