PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Warga terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Bromo di Desa Ngadirejo, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, mendapatkan pengobatan gratis dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui Puskesmas Sukapura, Rabu (27/3/2019).
Tim medis memeriksa satu-persatu warga yang mengeluh sakit akibat menghirup debu vulkanik bromo di dalam Posko Layanan Kesehatan. Rata-rata, warga mengeluhkan batuk-pilek, infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA serta iritasi mata.
“Layanan kesehatan gratis dilakukan merata di seluruh lereng gunung bromo, yang terdampak abu. Kami juga menyiapkan masker, obat-obatan, dan petugas medis, mereka akan siaga selama 24 jam,” kata Kepala Puskesmas Sukapura, dr. Harip Suprihadi.
Selain memeriksa kesehatan warga, yang mayoritas kelompok manula dan anak-anak, petugas juga memberikan masker, obat- obatan serta suplemen. Selain itu, petugas medis memberikan vitamin dan makanan bergizi bagi balita dan ibu-ibu hamil.
“Dengan layanan kesehatan gratis, mudah-mudahan dampak akibat guyuran hujan abu bagi kesehatan bisa ditekan. Kami himbau agar warga selalu mengenakan masker selama hujan abu terjadi,” tambah dr Harip.
Sakit pada pernafasan, batuk-pilek dan iritasi mata, sudah sepekan lebih dirasakan oleh warga Desa Ngadirejo, akibat menghirup debu vulkanik erupsi gunung bromo. Dalam sepekan saja, 25 orang mengeluh dan berobat ke Pondok Kesehatan Desa (Poskesdes) setempat.
“Ya, semingguan lebih disini hujan abu. Memang warga gak banyak yang pakai masker, soalnya sudah biasa. Saya batuk pilek sejak dua hari ini, mungkin karena selalu menghirup abu dari bromo,” ucap salah satu warga Desa Ngadirejo, Juliami.
Hingga kini, erupsi gunung bromo masih terjadi dengan intensitas tinggi. Material vulkanik setinggi 1.500 meter membubung dari kawah disertai tremor menerus 0,5 hingga 29 milimeter dominan 3 milimeter. Status gunung bromo masih waspada dengan jarak aman 1 kilometer. (*)
Penulis : Mohamad Rochim
Editor : Efendi Muhammad