Kena Hipnotis, Emas Senilai Rp. 30 Juta Raib

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Nahas dialami oleh Sutik (65) warga Dusun Pesisir, Desa Binor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Nenek renta ini menjadi korban penipuan dengan modus hipnotis, pada Selasa (26/3/2019) sore.

Menurut perempuan dengan 3 anak itu, petaka bermula saat ia tengah duduk-duduk di teras rumahnya. Beberapa menit kemudian, ia diatangi oleh dua orang tamu tak dikenal yang masing-masing mengendarai sepeda motor.

“Saya persilahkan masuk ke ruang tamu, setelah berbincang-bincang kedua tamu itu mengaku utusan dari Pak Jokowi. Katanya mau survei warga yang mendapat bantuan Program Keluarga Harapan (PKH, red),” kata Sutik, Rabu (27/3/2019).

Sutik saat menunjukkan nota emasnya yang raib setelah dihipnotis dua orang tak dikenal. (Foto : Moh Ahsan Faradies).

Kebetulan, lanjut perempuan dengan tujuh cucu itu, ia merupakan penerima manfaat PKH. Setelah itu, jelas dia, salah satu pelaku meminta agar ia bersedia difoto dengan alasan akan mendata ulang.

“Sebelum berfoto, saya disuruh melepaskan semua perhiasan saya. Karena kalau memakai perhiasan, maka saya tidak dapat bantuan katanya. Saya sempat menolak dan bilang mau foto pakai jilbab saja, tapi tetap dipaksa dilepas,” terangnya.

Karena tetap memaksa, menurut Sutik, ia menuruti kemauan pelaku dengan membuka semua perhiasan emas 22 karat miliknya berupa kalung 11,5 gram, gelang 25 dan 26 gram serta cincin 12 gram. Saat itu, ia tidak menaruh curiga sama sekali.

“Setelah semuanya dilepas, saya diminta menaruh di wadah yang dibawa tamu itu. Tidak langsung dibawa kabur, tapi suruh taruh di dapur. Kemudian saya difoto. Setelah itu saya diberi pakrtrmie instan, beras dan deterjen. Lalu saya disuruh manggil warga penerima PKH lainnya,” cerita dia.

Untuk memanggil para penerima PKH lainnya, Sutik keluar rumah menujy rumah tetangga. Namum saat kembali ke rumahnya, Sutik kaget bukan main mendapati kedua tamu sudah tidak ada dirumah. Ia lantas mengecek perhiasan di dapurnya, yang ternyata juga tidak ada.

Baca Juga  Operasi Sikat Semeru, 7 Tersangka 'Disikat'

“Setelah saya cek perhiasan saya, ternyata juga tidak ada. Kalau ditotal, harga semua perhiasan saya kurang lebih Rp.30 juta. Saya kejar tamunya, ternyata sudah tidak ada,” ratap Sutik.

Sementara Kepala Desa Binor Hostifawati menuturkan, ia sudah melaporkan kejadian itu kepada Bhabinkamtibmas desa. Sebab saat menelpon pihak Polsek Paiton, tidak ada jawaban dari petugas setempat. “Saat saya telpon tidak ada jawaban, akhirnya saya melapor kepada Bhabinkamtibmas desa,” tuturnya.  (*)

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga

Motor Ditendang, Emak-emak Glamor di Besuk Jadi Korban Jambret 

Probolinggo,- Aksi nekad pelaku kejahatan terjadi di siang bolong. Kali ini, maling beraksi di Desa …