Januari-Maret, 37 Orang Positif HIV/AIDS

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Grafik penderita penyakit menular HIV/AIDS setiap tahunnya diprediksi akan mengalami peningkatan. Sepanjang bulan Januari-Maret saja, angka pasien positif HIV/AIDS sudah mencapai 37 pasien.

Merujuk pada tren penderita penyakit HIV/AIDS dalam 3 tahun terakhir, tercatat ada 229 pasien di tahun 2016 dengan 94 pasien yang meninggal dunia. Pada tahun 2017 terdapat 233 dengan 101 pasien yang meninggal dunia.

Sementara pada tahun 2018, angka penderita HIV/AIDS sedikit ada penurunan, yakni berada dalam angka 227 dengan angka kematian penderita 34 pasien.

Dalam hal ini, tren untuk peningkatan penderita HIV/AIDS teringgi berada di tahun 2014 dengan 240 pasien dan 48 pasien yang meninggal dunia.

Pengelola Program HIV/AIDS Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, Adik Budi Waluyo mengatakan, dari total keseluruhan angka pasien penderita HIV/AIDS, mayoritas adalah laki-laki, sisanya adalah perempuan dan anak.

“Prosentasenya 55,4 persen dialami oleh pasien laki-laki. Sementara untuk data tahun 2019, masih belum masuk keseluruhan. Kemungkinan memang ada peningkatan jumlah penderita,” kata Adik, Selasa (26/3/2019).

Akan tetapi, lanjut Adik, membutuhkan waktu puluhan tahun bagi para penderita HIV untuk masuk stadium 4 atau sudah masuk gejala AIDS. “Sekitar 10-12 tahunan, virus HIV ini berubah menjadi AIDS,” terang Adik.

Sedangkan untuk gejala awal, ia menambahkan, salah satu satu gejala yanh menonjol adalah diare yang dialami para penderita HIV tidak sembuh-sembuh.

“Itu gejala paling menonjol. Kalau gejala menonjol untuk penderita AIDS jika sudah itu berat badan akan menurun drastis. Contohnya, dalam sebulan atau seminggu bisa turun hingga 10 kilogram,” jelas Adik.

Sementara untuk penyebab terjangkitnya HIV/AIDS, Adik menyebutkan terdapat 3 faktor besar yang menyebabkan seseorang bisa terjangkit virus HIV/AIDS.

Baca Juga  Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo Terpapar Covid-19 Usai Kunker

“Dari tiga faktor tersebut, yang pertama darah, yang kedua cairan dari alat kelamin dan yang ketiga darah. Kalau untuk ludah atau keringat dan yang lainnya masih 0,00% yang sedikit kemungkinan tertular virus HIV/AIDS,” pungkas dia. (*)

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga

Bangun Ekonomi Inklusif Berkelanjutan, Pemkab Lumajang Buka Pelatihan Kerja Gratis

Lumajang,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), membuka pelatihan kerja untuk meningkatkan …