PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Tingginya animo masyarakat terhadap indahnya burung ‘lovebird’di Kabupaten Probolinggo berimbas pada harganya. Stok ‘loverbird’ yang menjamur, membuat harganya menurun drastis.
Hal itu terpantau PANTURA7.com pada Selasa (12/3/2019) saat mengunjungi salah satu peternak ‘lovebird’ di Desa Bayeman, Kecamatan Tongas . Budiono (45), seorang peternak mengeluh, karena banyaknya peternak musiman ‘lovebird’.
“Dulu kan tak sebanyak sekarang, karena banyak yang suka jadinya banyak peternak musiman. Jadinya stok melimpah tapi susah dijual sehingga harganya turun,” katanya.
Ia menyebut jika pada awal 2018 lalu, harga ‘lovebird’ warna hijau standard paling murah bisa sampai Rp 200 ribu per ekor. Sejak empat bulan terakhir, ‘lovebird’ bisa sampai Rp 50 ribu per ekornya tergantung kondisinya.
Padahal kalau ‘lovebird’ jenis biola bisa sampai Rp 10 juta. Ia menilai, banyak peternak dadakan hanya sekadar pada kuantitas, bukan kualitas ‘lovebird’ itu sendiri.
“Kalau dulu kan memang benar-benar hobi jadi kualitas dikedepankan. Kalau sekarang niatnya kan buat bisnis,” tandas pria yang memiliki puluhan ekor ‘lovebird’ berbagai jenis itu.
Sementara itu Rochim, warga Triwung Kidul mengaku, tidak terlalu khawatir dengan maraknya peternak musiman. Sebab iapun paham karena sudah empat tahunan menekuni hobi ‘lovebird’.
“Sudah lama jadi saya paham kalau membeli ‘lovebird’, saya beli ke yang berpengalaman,” ucapnya. Pria 33 tahun ini mengaku memiliki 15 ekor ‘lovebird’. (*)
Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi