Sanitasi Kurang, PUPR Genjot Ipal Komunal

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sanitasi buruk di suatu daerah berpotensi menyebabkan tumbuh-kembang anak-anak mengerdil (stunting). Karena sanitasi belum memadai, Pemkot Probolinggo menggenjot pembuatan Instalasi Pembuang Air Limbah (Ipal) komunal sebagai langkah preventif mencegah stunting.

Berdasar catatan, secara umum sanitasi di Indonesia masih terburuk di dunia yakni, nomor dua setelah India. Akibatnya trend stunting pun mewarnai sejumlah daerah termasuk di Kota Probolinggo.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Probolinggo, Amin Fredy mengatakan, populasi penduduk di Indonesia terus meningkat. Permukiman terus berkembang dan semakin padat.

Namun peningkatan populasi itu tidak diimbangi dengan penyediaan akses sanitasi layak pada permukiman tersebut. Salah satu penyebab stunting adalah sanitasi yang kurang baik, dimana bakteri dari air tinja mengkontaminasi air minum/makanan penduduk.

“Dengan  pembangunan Ipal komunal yang berbasis masyarakat nantinya bisa mencegah stunting,” ujar Amin, Rabu (09/01/2019).

Tahun 2018, Dinas PUPR mewujudkan 8 paket Ipal komunal yang mencakup 533 KK. Sebanyak 5 paket memakai DAK dan 3 paket dari DAU. Masing-masing paket senilai Rp 400 juta.

Sementara itu, sejak tahun 2017 Dinas PUPR telah membangun 6 Ipal komunal yang melayani total 354 KK. Terinci, satu Ipal komunal dari Sanimas APBN di Kelurahan Pakistaji untuk 55 KK, lima Ipal komunal dari Sanimas DAK untuk 299 KK di Kelurahan Kademangan (54 KK), Pilang (64 KK), Kedunggaleng (61 KK), Jati (50 KK) dan Sumbertaman (70 KK).

Sebelumnya, Wali Kota Probolinggo Rukmini yang meresmikan Ipal komunal di Kedungasem, Selasa (08/01/2019) mengatakan, sebagian besar rumah warga sudah memiliki septictank. Tetapi tidak dapat dipastikan berapa persen septictank benar-benar kedap, tidak bocor.

Di samping itu masih sedikit masyarakat yang sadar bahwa septictank harus dilakukan sedot lumpur tinja secara berkala. Setidaknya, tiga tahun sekali.

Baca Juga  BPK Audit Laporan Keuangan Pemkab Probolinggo, Lhooo?

“Dengan Ipal komunal maka seluruh air limbah dari rumah yang tersambung akan diolah di Ipal, baik itu air limbah WC, dapur, maupun kamar mandi. Dengan demikian diharapkan lingkungan akan bersih dan sehat, got menjadi bersih karena hanya dialiri air hujan,” kata walikota.

Dalam jangka panjang, kata Rukmini, air tanah diharapkan akan membaik karena tidak ada lagi air limbah yang diresapkan ke tanah.

“Masyarakat sekitar menjadi lebih sehat. Kalau sehat akan mengurangi biaya berobat dan mengurangi antrean di Puskesmas dan rumah sakit,” tandasnya. (*)

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Baca Juga

Cegah Kecelakaan Kendaraan Berpenumpang, Polisi di Kota Pasuruan Cek Kelayakan Bus

Pasuruan,- Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pasuruan Kota melakukan ramp check (pemeriksaan fisik kendaraan) bus …