Nyaris Ambruk, Rumah Korban Gempa di Pakuniran Direnovasi

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Nestapa yang dirasakan pasangan suami istri (Pasutri) Alwasik Wirayuda (31) dan Ummu Rosyida (25), warga Desa Alas Pandan, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, tak berlangsung lama. Rumahnya yang nyaris roboh dan tak bisa ditempati, perlahan mulai diperbaiki.

Perbaikan rumah satu keluarga yang menempati rumah semi permanen berukuran 5×10 meter itu, dilakukan oleh petugas gabungan dari Polres Probolinggo, Muspika Kecamatan Pakuniran dan pemeerintah desa setempat, Jum;at (12/10/2018).

Proses renovasi diprioritaskan pada dinding rumah sisi kanan, yang ambruk dari depan hingga belakang rumah. Sementara bagian dinding yang retak, ditutup kembali agar kembali kuat. Ruma semi permanen itu sendiri, sudah 20 tahun tak tersentuh renovasi.

“Negara harus hadir di tengah-tengah masyarakat dalam kondisi apapun, dan kami di sini ingin membantu memperbaiki rumah Pak Wasik. Ada sekitar 50 personel anggota kami yang kerja bakti merenovasi rumah,” kata Kapolres Probolinggo AKBP Fadly Samad di lokasi.

Kapolres Probolinggo bersama personil yang lain, saat proses renovasi rumah warga yang terkena dampak gempa. (maf)

Tak hanya renovasi rumah, Alwasik juga menerima bantuan berupa uang santunan dan sembako. Paket bantuan itu diberikan untuk memotivasi korban, sehingga ia tidak putus asa menjalani hidup atau merasa sendirian menghadapi musibah yang menimpanya.

“Kami juga memberikan bantuan berupa sembako serta biaya untuk pembangunan. Disamping itu, nanti ada tim kesehatan untuk mengecek masyarakat sekitar apakah ada dampak lain yang mempengaruhi, baik itu kesehatan maupun psikologisnya,” ujar Fadly.

Atas bantuan itu, Alwasik mengaku snagat senang dan berterima kasih. Padahal sebelumnya, ia sempat kecewa karena tidak ada pihak yang peduli pasca rumahnya rusah diterjang gempa. “Alhamdulillah, saya sebelumnya bingung kok tidak ada yang peduli dengan penderitaan saya,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, rumah yang ditempati Alwasik beserta istri dan seorang putirnya, nyaris ambruk pasca diterjang gempa, Rabu (10/10/2018) dinihari. Riskan untuk ditempati, Alwasik dan keluarganya pun mengungsi ke rumah mertuanya, yang berada tak jauh dari rumahnya. (*)

Baca Juga  Harga Tembakau Mahal, Petani Justru Was-was

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga

Cegah Kecelakaan Kendaraan Berpenumpang, Polisi di Kota Pasuruan Cek Kelayakan Bus

Pasuruan,- Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pasuruan Kota melakukan ramp check (pemeriksaan fisik kendaraan) bus …