Pasuruan,- Di balik kesederhanaan gubuk berukuran 3×5 meter yang terletak di Desa Rembang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, terukir kisah inspiratif dari seorang kakek bernama Abdul Hari.
Di usianya yang ke-85 tahun, Abdul Hari mewujudkan mimpinya untuk menunaikan ibadah haji di tahun 2024. Sebuah pencapaian luar biasa bagi seorang buruh tani dengan penghasilan hanya Rp40 ribu sekali kerja.
Kisah Abdul Hari bagaikan dongeng dalam kehidupan nyata. Kegigihannya dalam menabung dan keteguhan hatinya dalam beribadah menjadi bukti nyata bahwa mimpi dapat diraih dengan tekad dan usaha yang keras.
“Saya tidak pernah menyangka bisa naik haji. Saya hanya ingin menabung sedikit demi sedikit. Alhamdulillah, Allah SWT memberikan rezeki kepada saya,” ujar Abdul Hari dengan penuh rasa syukur, Kamis (16/5/24).
Perjalanan Abdul Hari menuju Tanah Suci tak mudah. Dia harus menyisihkan uangnya sedikit demi sedikit dari penghasilannya yang tak seberapa.
“Saya bekerja sebagai buruh tani. Setiap kali dipanggil bekerja, upahnya Rp40 ribu,” ungkapnya.
Menurut Julaekha, keponakan Abdul Hari, keberangkatan haji pamannya itu dimulai dari penjualan pohon asam di depan rumahnya senilai Rp35 juta pada tahun 2018.
Uang itu, kemudian digunakan untuk mendaftar haji. Sisanya berasal dari tabungan hasil bekerja sebagai buruh tani selama bertahun-tahun.
“Awalnya itu jual 3 pohon asam, terus dibuat untuk bayar daftar haji. Sisanya dari tabungan dari penghasilan bekerja sebagai buruh tani selama bertahun-tahun,” jelas Julaekha.
Abdul Hari sangat ingin berangkat ke Tanah Suci. Setelah bertahun-tahun penuh perjuangan menabung untuk melunasi biaya haji, Abdul Hari akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya.
Pada tanggal 18 Mei 2024, Abdul Hari akan berangkat ke tanah suci bersama rombongan jemaah calon haji lainnya di kloter 32 via Embarkasi Surabaya.
“Mungkin ini sudah panggilan, setelah menunggu lima tahun kemudian dapat panggilan lansia,” ucap Julaekha bangga.
Kisah inspiratif Abdul Hari tak hanya menjadi kebanggaan bagi keluarganya, tetapi juga bagi seluruh masyarakat di sekitarnya.
Dia menjadi contoh nyata bahwa tidak ada hal yang mustahil jika manusia memiliki tekad dan keteguhan hati untuk menggapai impiannya. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Moh. Rochim