Menu

Mode Gelap
Belum Ditemukan, Keluarga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Berharap Korban Selamat Pendaki Muda Hilang Setelah Bertingkah Aneh, Ditemukan Lemas di Lereng Gunung Lemongan Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Siswa Ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Perahu Rombongan Pemancing Terbalik di Perairan Lekok Pasuruan, Dua Orang Tewas, Tiga Masih Hilang Marak Begal, Curanwan, dan Curanmor: Gus Darwis: NU Lumajang Siap Turun ke Gelanggang Soal Sound Horeg, PCNU Lumajang Mengacu pada Keputusan Ulama

Lingkungan · 31 Okt 2024 17:54 WIB

Antisipasi Banjir, Warga Dringu Probolinggo Mulai Pasang Pembatas di Depan Rumah


					ANTISIPASI: Seorang tukang sedang memasang pembatas air di pintu rumah warga Desa/Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani)
Perbesar

ANTISIPASI: Seorang tukang sedang memasang pembatas air di pintu rumah warga Desa/Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani)

Probolinggo,- Sejumlah wilayah di Kabupaten Probolinggo sudah mulai diguyur hujan, tak terkecuali wilayah lereng Bromo. Hal ini membuat warga wilayah Kecamatan Dringu,  was-was bakal terjadinya banjir kiriman.

Salah satu desa yang menjadi langganan meluapnya sungai Kedunggaleng karena banjir kiriman yakni Desa Dringu. Banjir kiriman sudah dirasakan warga setiap tahun kala Probolinggo masuk musim penghujan.

Meski hingga akhir bulan Oktober 2024 ini belum ada banjir kiriman, namun warga sudah mulai kawatir. Sebab Sungai Kedunggaleng bisa meluap kapan saja jika air kiriman dari wilayah selatan datang.

Salah satu warga Desa Dringu, Happy Lailatuansyah mengungkapkan, ia telah memanggil tukang untuk memasang pembatas pintu di rumahnya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi air masuk ke rumah saat banjir.

“Pembatas pintu ini terbuat dari tripeks. Agar tripleks ini bisa kokoh, dipasang besi yang disemen di pinggir pintu, kemudian kayu pembatas bisa dibongkar pasang,” kata Happy, Kamis (31/10/24).

Happy menuturkan bahwa setiap banjir kiriman datang, rumahnya selalu kemasukan air. Bahkan pernah ketinggian banjir mencapai lebih dari satu meter.

Air yang masuk membuatnya harus kerja bakti membersihkan lumpur yang masuk ke rumah. Tak hanya itu, sejumlah perabot rumah juga rusak.

“Salah satu penyebab air meluap ini karena jebolnya plengsengan. Saya berharap ada perbaikan ya g dapat mengantisipasi jika air meluap,” imbuhnya.

Camat Dringu, Indah Rohani menyebut, pihaknya akan berkoordinasi dan melaporkan ke dinas terkait perihal kecemasan warga tersebut.

“Mohon fotonya kami dikirimi, sehingga jelas saat kami berkoordinasi dengan pihak terkait,” pintanya saat dikonfirmasi. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 90 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

GOR A. Yani Kota Probolinggo Dirancang jadi Sentra Kuliner, Libatkan 117 PKL

26 Juni 2025 - 17:45 WIB

Tata Ulang Kota, Pemkot Probolinggo Mulai Bongkar Bedak GOR A. Yani

21 Juni 2025 - 20:52 WIB

Abrasi Jebol Gedung Sekolah, Gubernur Khofifah Bangun Bronjong di Kali Kertosono

19 Juni 2025 - 17:11 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Polres Probolinggo Kerahkan Personel Bersih-bersih Bromo

14 Juni 2025 - 20:35 WIB

Lahan Pertanian di Lereng Bromo Jarang Tersentuh Pupuk Subsidi, Pemkab Probolinggo Cari Solusi

13 Juni 2025 - 19:16 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Satu Ton Sampah Berserakan di Kawasan Bromo

12 Juni 2025 - 16:20 WIB

Gunung Raung Erupsi, Kolom Abu Setinggi 750 Meter

11 Juni 2025 - 16:19 WIB

Inovasi Desa Purworejo Lumajang Ubah Sampah Organik Jadi Makanan Magot Bernilai Ekonomis Tinggi

28 Mei 2025 - 15:59 WIB

Dinilai Rusak Lingkungan, DPRD Jember Desak Operasional Perusahaan Tambak Dihentikan

27 Mei 2025 - 18:07 WIB

Trending di Lingkungan