Sambangi Pesantren Genggong, Kiai Ma’ruf Amin: Saya Minta Do’a Restu

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Calon Wakil Presiden (Cawapres) RI, KH. Ma’ruf Amin bersilaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan Genggong, Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Jum’at (28/9/2018).

Pengasuh Ponpes Genggong, KH. Moh Hasan Mutawakkil Alallah dan KH. Moh Hasan Saiful Islam dan ratusan santri, menyambut kedatangan Cawapres nomor urut 1 ini. Begitu tiba, Kiai Ma’ruf menuju masjid pesanteen untuk sholat Jum’at sebelum bersilatutrahim.

“Kedatangan Romo Kiai Haji Ma’ruf Amin ke Pesantren Genggong, merupakan hidayah dari Allah. Mulai dari dulu, Genggong selalu didatangi oleh orang-orang istimewa, mulai dari Pak Harto hingga tokoh besar lainnya,” kata Kiai Mutawakkil saat mengenalkan Kiai Ma’ruf kepada jamaah.

Dalam silaturrahmi yang dihelat di halaman Ponpes Genggong pusat itu, Kiai Mutawakkil melempar humor berbahasa arab, terkait nama Capres dan Cawapres nomor urut 1, Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.

“Anak-anakku, perlu kalian ketahui, kalau nama mereka dialihkan kedalam bahasa arab, itu mempunyai makna yang bagus, (Ja’a : datang, Qowiyun : orang yang kuat, Wadudun: yang penyayang, Ma’rufun : yang dikenal, Aminun: yang terpercaya),” tutur Kiai Mutawakkil yang disambut gelak tawa dan tepuk tangan para santri.

KH Ma’ruf Amin (tengah) saat silaturahmi ke Ponpes Zainul Hasan Genggong, Jum’at (28/9/2018).

Sementara, Kiai Ma’ruf Amin mengaku bahwa kunjungannya ke salah satu pesantren di Indonesia ini bukan untuk berkampanye terkait kapasitasnya sebagai Cawapres. Kiai Ma’ruf menyebut bahwa ia sambang pesantren Genggong untuk bersilaturahmi seraya meminta do’a restu.

“Saya dalam hal ini tidak bermaksud berkampanye, tapi ini bentuk silaturahim dan juga mohon restu, mohon doa, karena saya juga dari kalangan komunitas pesantren. Saya tasyakkur, meskipun saya orang pesantren, saya bisa menjadi calon wakil presiden,” tegas Kiai Ma’ruf.

Mantan Ketua MUI ini berharap, santri dan kelompok pesantren tidak minder untuk berjuang dalam memajukan bangsa, termasuk menjadi pejabat publik. “Santri bisa menjadi apapun. Bisa jadi kyai, bisa jadi pedagang, bisa jadi mentri, bisa jadi wakil presiden, bahkan bisa jadi presiden,” tandasnya. (*)

Baca Juga  Tak Temukan Unsur Radikalisme, Mendikbud : Untung Binaan Kodim

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga

Antisipasi Kerawanan Jelang Pilkada, Anggota Linmas Jalani Pelatihan

Probolinggo,- Puluhan petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kelurahan Wonoasih, Kota Probolinggo, Rabu (24/4/24) mendapat pelatihan dari …