PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Menjamurnya faham radikalisme dewasa ini, membuat Institut Ilmu ke-Islaman Zainul Hasan (Inzah) Genggong, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo berbenah. Perguruan tinggi yang kerap disebut ‘Kampus Putih’ ini, mengajak mahasiswa baru ‘Ngaji Kebangsaan’ bersama Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siraj, Rabu (5/9/2018).
Panitia ‘Ngaji Bareng Nadhlatul Ulama & Kebangsaan’, Mohamad Yunus mengungkapkan, ngaji bareng ini merupakan wadah tepat untuk mengentalkan aroma ke NU-an, khususnya terhadap ratusan mahasiswa baru Inzah Genggong, yang tengah memasuki Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK2MB).
“Agar mahasiswa baru lebih bisa memahami dan mendalami tentang NU, karena di era globalisasi ini banyak muncul beberapa aliran yang doktrinisasinya benar-benar merusak akal sehat umat,” jelas Yunus kepada PANTURA7.com.
Tak hanya dari kalangan mahasiswa baru, menurut Yunus, ngaji kebangsaan yang dimulai sekitar pukul 13.00 WIB, juga diikuti oleh segenap mahasiswa dan tenaga pendidik di lingkungan Pesantren Zainul Hasan (PZH) Zainul Hasan Genggong.
“Karena pada dasarnya, kita semua butuh ‘ngaji’ kebangsaan kepada Kiai Said, kondisi bangsa sudah sangat memprihantinkan, ” imbuh Yunus.
Begitu tiba, KH. Said Aqil Siraj disambut oleh Ketua Yayasan PZH Zainul Hasan KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah. “Ahlan Wasahlan bihudurikum wakudumikum romo Prof. Drs. KH. Said Aqil Siraj, selaku Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Kampus Institut Ilmu ke-Islaman Zainul Hasan Genggong,” sambut Kiai Mutawakkil.
Sebelum memimpin ‘Ngaji Kebangsaan,’ Kiai Said menjelaskan bahwa generasi bangsa saat ini harus benar-benar faham tentang kebangsaan. Ia juga mengajak agar mahasiswa lebih serius mengasah intelektualitas dengan mengedepankan prinsip moderat dan toleran, sesuai dengan amaliyah ulama NU.
“Karena negara kita ini negara Kebangsaan bukan negara keagamaan, jadi perlu bagi semua elemen bangsa untuk sangat memahami semua yang berkaitan dengan bangsa,” papar Kiai Said. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad