Jamaah Aboge Rayakan Idul Adha Hari Ini

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Berbeda dengan mayoritas muslim yang merayakan Idul Adha pada Rabu (22/08/2018) kemarin, penganut Aboge (Alip Rebo Wage) di Desa Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, merayakan Hari Raya Idul Adha, Kamis (23/8/2018) hari ini.

Jamaah Aboge pun shalat Idul Adha sebagaimana kaum muslimin lainnya. Mereka menggelar shalat di antaranya di Mushola Al Barokah, Desa Leces.

Namun mushola kecil hanya mampu menampung puluhan jamaah laki-laki. Akhirnya, belasan jamaan perempuan menggelr shalat di halaman mushola dengan menggelar tikar.

Usai shalat, mereka menggelar kenduri sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah. Mereka juga menyembelih seekor sapi merah (sapi Madura) yang merupakan sumbangan jamaah musholla.

Salah satu jamaah Aboge Ilham (30) menuturkan, setiap tahun ia melaksanakan Shalat Ied dengan selisih satu hingga dua hari dengan umat Islamkebanyakan. Namun hal ini tak membuatnya risih atau mendapat hujatan dari masyarakat di luar komunitas ini.

“Syukurlah, tidak ada pertentangan dengan kelompok Islam atau agama lain, kami di sini hidup berdampingan dan alhamdulillah saling menghormati,” ujarnya.

Jamaah Islam Aboge melaksanakan sholat Idul Adha, Kamis (23/8/2018).

Kiai Buri Mariye (66), tokoh jamaah Aboge menjelaskan, dalam menetapkan Hari Raya Iedul Fitri dan Iedul Adha, pihaknya mempunyai perhitungan sendiri. Mereka mengacu pada Kalender Jawa peninggalan Sultan Agung (Raja Mataram).

“Berdasarkan hitungan yang telah kami yakini sejak ratusan tahun silam, Hari Raya Idul Adha 1439 H bagi penganut Islam Aboge jatuh pada Kamis Kliwon hari ini,” kata Kiai Mariye.

Tahun ini (1951 versi Kalender Jawa) jatuh pada Daltugi (Tahun Dal Saptu Legi). Sehingga awal bulan (tanggal 1) dihitung dengan mengacu pada patokan Daltugi.

“Sehingga, 1 Dulhijjah tahun ini bertepatan dengan Selasa Legi (Manis) dan 10 Dulhijjah jatuh pada Kamis Kliwon sekarang ini (23/8/2018, Red.),” ujar Kiai Mariye.

Baca Juga  Ratusan Pasutri Di Probolinggo Nikah Massal, Ini Alasannya

Sesuai Tahun Jawa yang dipedomani Jamaah Aboge, perhitungan tahun berputar selama kurun 8 tahun (windu). Yakni, Alip Rebo Wage (Aboge), disusul Ha’ Akad Pon (Hakadpon), Jim Awal Jumat Pon (Jimatpon), Za’ Selasa Pahing (Zasahing), Dal Saptu Legi (Daltugi), Ba’ Kamis Legi (Bamisgi), Wawu Senin Kliwon (Waninwon), dan Jim Akhir Jumat Wage (Jimatge). Permulaan bulan (tanggal 1) dihitung sesuai patokan kurun waktu 8 tahun itu.

Selain di Leces yang dipimpin Kiai Mariye, masih ada jamaah Aboge lainnya yang dipimpin Kiai Mahfud di Tigasan Kulon, Leces. Juga jamaah Aboge pimpinan Non Ubaidillah, Desa Warujinggo, Leces, Kiai Besti, Desa Leces, dan Kiai Rasuli di Sumbersuko (Kecamatan Dringu).

”Di Probolinggo, Jamaah Aboge merupakan murid-murid Kiai Sepuh Majengan, Kramatagung, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo. Sementara, Kiai Majengan merupakan murid Kiai Sepuh Prajekan, Bondowoso,” ujar Kiai Mariye. (*)

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Baca Juga

Cegah Kecelakaan Kendaraan Berpenumpang, Polisi di Kota Pasuruan Cek Kelayakan Bus

Pasuruan,- Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pasuruan Kota melakukan ramp check (pemeriksaan fisik kendaraan) bus …