Tuai Polemik, MUI Bakal Dalami Nisan Raksasa Bintaos

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Polemik batu nisan yang dibangun oleh Nur Slamet alias Bintaos, warga Desa Ganting Wetan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) angkat bicara. MUI akan berkoordinasi dengan Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) untuk mengambil langkah strategis.

Selain soal batu nisan raksasa itu, MUI Kabupaten Probolinggo juga telah menerima laporan dari MUI Kecamatan Maron tentang adanya beberapa benda-benda lain berupa patung di dalam rumah Bintaos. Selain itu, terdengar informasi adanya rencana Bintaos untuk mendirikan bangunan yang lebih besar.

Sekretaris MUI Kabupaten Probolinggo M. Yasin menyampaikan, bahwa keberadaan batu nisan itu bisa dibilang tidak normal dan tidak wajar. Sehingga pihaknya akan tetap melakukan tindak lanjut. Terlebih ketidakwajaran itu menyebabkan keresahan bagi warga sekitar.

“Untuk sementara ini kami belum bisa melangkah lebih jauh. Yang jelas, nisan itu diluar nalar. Biasanya yang namanya nisan kuburan dibangun ketika orangnya sudah meninggal dan ukuran batu nisannya juga tidak sebesar itu,” jelas Yasin di kantornya, Sabtu (7/7/2018).

Yasin menambahkan, pihaknya meyakini bahwa dibalik pembangunan nisan itu terdapat pembuatan alasan tertentu. Oleh karenanya, jelas Yasin, MUI belum bisa memberikan fatwa sebelum mendapatkan data yang lengkap dan jelas.

“Kami tetap akan mencari informasi yang lengkap. Karena tugas kami untuk melindungi ummat maka kita akan antisipasi. Apalagi ini bukan yang pertama. Karena bersangkutan juga sudah pernah membuat patung yang besar,” pungkas Yasin menutup pembicaraan. (*)

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga  Harlah ke-101, NU Kraksaan Ajak Nahdliyyin Konsisten Perjuangkan Nilai-nilai Kebangsaan

Baca Juga

Mimpi itu Kini Nyata! Penjual Sandal Keliling di Pasuruan Akhirnya Berangkat Haji

Pasuruan,- Bagi Yahya (48), warga Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, tahun 2024 ini menjadi …