Dirujuk Ke RS, Bayi Penderita Microcephaly Banjir Santunan

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Nur Fatimah, balita yang diduga mengidap Microcephaly, akhirnya mendapatkan perawatan medis. Bayi berusia 5 bulan asal Desa Liprak Kulon, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo itu dibawa oleh Muspika Kecamatan, Puskesmas dan Dokkes Polres Probolinggo ke RSUD waluyo Jati Kraksaan.

Dari hasil pemeriksaan awal, anak pasangan suami istri Sutrisno (50) dan Anisa (35) didiagnosa mengalami anomaly kongenital susp crouzon syndrome, berupa kelainan pada pertumbuhan struktur bayi yang telah muncul sejak kehidupan konsep sel telur. Usai diperiksa, Nur Fatimah menjalani perawatan lanjutan di ruangan khusus anak, Ruang Dahlia.

Humas RSUD Waluyo Jati, Sugianto mengatakan, pasien dengan diagnosa penyakit seperti Nur Fatimah memerlukan penanganan khusus, sehingga pihaknya sangat berhati-hati dalam melakukan penanganan medis. Menurut Sugianto, besar kemungkinan pasien bakal dirujuk ke Rumah Sakit di Surabaya. 

“Penyakit seperti pasien ini memang pernah kita tangani, namun itu jarang terjadi. Oleh karenanya, kita perhatikan betul SOP (Standart Operating Prosedure_red) penanganannya. InsyaAlllah hari ini akan kita rujuk ke Surabaya,” jelas Sugianto, Rabu (14/3/2018).

Meski Nur Fatimah sudah menjalani perawatan medis, namun tak mengurangi keprihatinan sejumlah pihak untuk memberikan uluran tangan. Salah satunya, dilakukan oleh komunitas pejuang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari RS Graha Sehat Kraksaan. Selain melihat langsung, komunitas ini memberikan santunan kepada orang tua Nur Fatimah.

“Kebetulan kami ada komunitas pejuang JKN dimana kegiatannya bersifat sosial, sehingga kami kesini memberikan santunan untuk membantu biaya hidup bayi dan pihak keluarga. Santunan ini kami berikan karena bantuan dalam bentuk perawatan medis terkendala prosedur,” papar Humas RS Graha Sehat, Andreas kepada wartawan. (*).

 

 

 

Penulis : Moh. Ahsan Faradies

Baca Juga  Pasar Hewan Diwacanakan Ditutup, Khawatir Muncul Pasar Liar

Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga

Januari-April, 3 Warga Kota Probolinggo Terjangkit Leptospirosis, 2 Meninggal Dunia

Probolinggo,- Penyakit leptospirosis masih menjadi penyakit yang perlu diwaspadai di Kota Probolinggo. Terhitung sejak Januari …