Sambut Tahun Baru, Ini Yang Dilakukan Mahasiswa Unuja

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Perayaan malam tahun baru masehi 2018 yang identik dengan euforia pesta, dentuman suara petasan, bunyi trompet hingga pawai kendaraan bermotor, tak berlaku bagi santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo. Pasalnya, santri pesantren ini melalui Pondok Mahasiswa (POMAS), memilih menggelar kuliah tasawuf dan tausiyah kebudayaan bertema ‘Muhasabah An-Nafs’, Minggu (31/12/2017) malam.

Acara ini bertujuan agar semua santri terutama mahasiswa Universitas Nurul Jadid (UNUJA) bisa menginstrospeksi diri agar lebih baik mengaruhi tahun yang baru. Tausiyah yang diikuti ribuan mahasiswa dan santri ini, menghadirkan KH. Zawawi Imron, budayawan asal Madura.

Dalam tausiyahnya, KH Zawawi tak hanya menyuntikkan untaian sajak dan puisi kebangsaan, namun juga memberikan telaah historis perjuangan para pahlawan yang telah memerdekakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

“Setiap warga negara, apalagi kalangan terpelajar harus siap menghadapi tantangan zaman, tidak larut dalam euforia berlebihan. Mereka harus mencintai dan menjaga kemerdekaan Indonesia karena kemerdekaan Indonesia adalah perjuangan para santri terdahulu,” tutur budayawan senior ini.

KH. Zawawi berpesan agar para santri belajar dengan bersungguh – sungguh. Menurutnya, mendaftarkan diri untuk belajar di pesantren sama seperti mendaftar ke surga. Karena hanya di pesantren diajarkan tentang akhlak dan ilmu agama. “Jadilah santri yang bukan hanya mencari ilmu namun jadilah santri yang mengamalkan ilmu”. pesannya.

Sementara Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Zuhri Zaini mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan ajang refleksi sekaligus evaluasi diri bagi santri dan masyakata pada umumnya. Kegiatan positif semacam ini, jauh lebih efektif daripada euforia perayaan tahun baru.

“Kelakuan kita yang kemarin kurang baik, kita berusaha untuk memperbaiki dan jika sudah baik maka kita tingkatkan agar lebih baik sehingga semakin hari kita akan lebih baik”. terang Kiai yang dikenal ramah ini. (din/arf).

Baca Juga  Songsong Indutri 4.0, Kemenperin Gandeng Santri

Baca Juga

Mimpi itu Kini Nyata! Penjual Sandal Keliling di Pasuruan Akhirnya Berangkat Haji

Pasuruan,- Bagi Yahya (48), warga Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, tahun 2024 ini menjadi …