Menu

Mode Gelap
Kemeriahan Maulid Nabi di Pasuruan, Warga Berebut Barang dalam Tradisi Arebbuan Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus Ledakan Bondet di Sumber Wetan Kota Probolinggo Permudah Mobilitas Warga ke Surabaya, Pemkot Probolinggo Bakal Fasilitasi Rute KA Komuter Lempar Molotov ke Pos Polisi, Pria di Pandaan Ditangkap Aksi Pengeroyokan Terjadi di Nguling Pasuruan, Satu Pelaku Ditangkap, Dua Lainnya dalam Pencarian Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

Ekonomi · 30 Okt 2024 21:06 WIB

Modal Rp500 Ribu, Pembudidaya Kepiting Tambak Khas Pesisir Probolinggo Tembus Pasar Taiwan


					KEPITING: Pembudidaya kepiting, Abdul Wakik, menunjukkan budidaya yang baru dipanen ditemani Gus Haris. Insert: Kepiting matang yang siap dikonsumsi. (foto: Moch. Rochim). Perbesar

KEPITING: Pembudidaya kepiting, Abdul Wakik, menunjukkan budidaya yang baru dipanen ditemani Gus Haris. Insert: Kepiting matang yang siap dikonsumsi. (foto: Moch. Rochim).

Probolinggo,- Budidaya kepiting menjadi salah satu profesi yang menggiurkan di Kabupaten Probolinggo. Selain harga jual yang stabil, kondisi geografis mendukung budidaya kepiting di wilayah ini berkembang pesat.

Peluang ini ditangkap dengan baik oleh Abdul Wakik, warga Dusun Taretan RW/003 RW002, Desa Pesisir, Kecamatan Gending. Sejak tahun 2004 silam, pria berusia 43 tahun ini mengembangkan budidaya kepiting.

Kepiting yang dibudidaya Wakik adalah kepiting tambak, dengan memanfaatkan sepetak lahan tambak yang tak jauh dari rumahnya, di area pantai utara Desa Pesisir.

Siapa sangka, Wakik nekad budidaya kepiting tambak hanya dengan modal Rp500 ribu. Uang yang dijadikan modal itu merupakan hasil pinjaman dari kerabatnya.

“Itu saya dapatnya ngutang, bukan uang sendiri, daripada menganggur ya nekad saja coba-coba budidaya kepiting,” kata Wakik, Selasa (29/10/24).

Dari awalnya coba-coba, budidaya kepiting Wakik terus berkembang. Bahkan, kepiting hasil budidaya dilirik sejumlah restoran, rumah makan seafood, bahkan merambah pasar luar negeri.

Tiap hari, Wakik kini mengirim 3 boks kepiting dengan omset sekitar Rp25 juta. Kepiting yang dijual pun bervariatif, mulai kepiting bakau hingga petelur dengan harga Rp40 ribu sampai Rp850 ribu per kilogram.

“Pengiriman tidak hanya wilayah Probolinggo, namun juga beberapa kota di Indonesia. Bahkan juga ekspor ke Hongkong dan Taiwan,” ujar pria berambut cepat ini.

Seiring makin banyaknya permintaan, Wakik pun menyukai budidaya kepiting yang digelutinya sebagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan nama Crab UD. Sido Mulyo.

Budidaya kepiting ala Wakik, juga menjadi ladang berkah bagi tetangganya. Sedikitnya, ada 8 tetangga yang direkrut Wakik jadi pekerja.

“Yang bantu 8 orang, mulai untuk kebutuhan pengembangbiakan, panen hingga proses pengiriman. Saya juga ngambil (membeli, red) kepiting dari nelayan jika sedang tidak punya kepiting sendiri,” paparnya.

Meski mampu menembus pasar internasional, namun Wakik menyayangkan peran pemerintah, yang ia nilai kurang optimal dalam memberdayakan para nelayan, khususnya pembudidaya kepiting.

“Masyarakat nelayan, terutama pembudidaya kepiting seperti saya, hanya disurvei dan didata saja, dampak langsungnya tidak ada,” keluhnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 58 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Dari Dapur Nenek ke Meja Milenial, Makanan Tradisional yang Menyatukan Zaman

24 Agustus 2025 - 15:15 WIB

Target Luas Tanam Tembakau di Kabupaten Probolinggo Belum Tercapai

18 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Harga Tembakau di Probolinggo Mulai Melonjak, Tembus Rp 66 Ribu/Kg

15 Agustus 2025 - 14:48 WIB

Klaim Kondisi Sedang Tidak Baik, Gudang Garam Paiton tak Jamin Beli Tembakau

14 Agustus 2025 - 18:53 WIB

Cegah Penimbunan, Satgas Pangan Sidak Produsen dan Agen Beras di Pasuruan

14 Agustus 2025 - 17:48 WIB

Momentum Kemerdekaan, Okupansi Hotel di Bromo Naik hingga 70 Persen

12 Agustus 2025 - 18:57 WIB

Percepat Sertifikasi Tanah Wakaf, BWI Probolinggo Masifkan Sosialisasi

12 Agustus 2025 - 18:02 WIB

Trending di Ekonomi