Menu

Mode Gelap
Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

Ekonomi · 22 Okt 2023 19:21 WIB

Street Food Daebak, Kuliner Khas Alun-alun Lumajang, Yukh Kepoin..


					LARIS MANIS: Penjual Street Food Daebak, Novita Aditiya, saat melayani pembeli. (foto: Asmadi) Perbesar

LARIS MANIS: Penjual Street Food Daebak, Novita Aditiya, saat melayani pembeli. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Kabupaten Lumajang tidak hanya dianugerahi ragam wisata alam eksotis, namun juga kuliner. Salah satu kuliner yang saat ini sedang digandrungi oleh warga kota pisang adalah Street Food Daebak.

Makanan ala Korea Selatan ini dapat ditemui di sisi timur Alun-alun Kota Lumajang. Street Food Daebak adalah makanan siap saji yang bisa makan ditempat atau sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah.

Jenis Street Food Daebak yang tersedia meliputi aneka sate seperti teteokbokki, sudae, tteok kkhoci, dan eomuk. Harganya cukup terjangkau antara Rp2 ribu hingga Rp5 ribu per tusuk.

Kebanyakan pengunjung yang membeli Aneka makanan Street Food Daebak biasanya dibeli warga sebagai teman bersantai selama mengunjungi Alun-alun Lumajang. Tidak hanya generasi milenial, banyak emak-emak yang ternyata juga menyukai kuliner ini.

Penjual Street Food Daebak, Novita Aditiya Indra Permana mengatakan, gerainya sudah 4 tahun menyediakan kuliner kekinian itu. Banyaknya menu yang ditawarkan, membuat daya tarik pelanggan selalu tinggi.

“Saya sudah empat Tahun jualan Street Food Daebak ini. Awal buka sangat sepi karena orang banyak yang belum tahu. Tapi ya alhamdulillah, makin lama terus meningkat,” kata Novita, Minggu (22/10/23).

Novita menyampaikan, kebanyakan pelanggan yang datang sekitar pukul 16.00 sampai 20.30 WIB. Pada jam-jam itu pula, Alun-alun Lumajang sedang disesaki pengunjung.

Pembeli di hari-hari biasa, kata dia, paling banyak 60 orang dengan jumlah porsi yang berbeda. Tetapi, kalau hari Sabtu dan Minggu, jumlah pembelinya membludak hingga beberapa kali lipat.

“Kalau hari-hari biasa memang segitu pembelinya, beda lagi kalau hari minggu, sampai kewalahan saya melayaninya,” beber dia.

Bahan-bahan Street Food Daebak, imbuh Novita, kerap mengambil langsung dari petani di wilayah Kabupaten Lumajang. Hal itu dilakukan untuk menjamin kesegaran bahan baku.

“Kayak sayur-sayuran itu kita ambil dari petaninya. Agar cita rasa segar tetap ada meski telah dimasak,” pungkas dia. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 92 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Gerakkan Ekonomi Warga Senduro

13 Juli 2025 - 14:49 WIB

Kunjungi Jember, Wamentan Dorong Peningkatan Produksi Padi

11 Juli 2025 - 20:41 WIB

Trending di Ekonomi