Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Pemerintahan · 27 Apr 2023 19:34 WIB

Ada Jembatan Gladak Perak, Jalur Alternatif Curah Kobokan Ditinggalkan Pemudik


					LANDAI: Jalur Curah Kobokan di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, tampak sepi. (foto: Asmadi) Perbesar

LANDAI: Jalur Curah Kobokan di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, tampak sepi. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Semenjak dibukanya Jembatan Gladak Perak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, jalur alternatif Curah Kobokan kini jarang dilewati.

pengendara roda dua maupun roda empat mulai sepi yang melintasinya.

Diketahui sebelumnya, Jembatan Gladak Perak pada akhir 2021 putus diterjang awan panas guguran semeru (APG) hingga ambruk. Pemerintah dan masyarakat setempat pun akhirnya mencari jalur alternatif untuk menghubungkan kedua daerah yang terputus akses lalinnya.

Akhirnya ditemukan jalur alternatif Malang-Lumajang via Curah Kobokan. Namun kini, pengguna jalan yang melintas di jalur tersebut mulai berkurang, khususnya para pemudik.

Padahal sebelumnya, rata-rata warga yang hendak ke Kabupaten Malang dari Lumajang maupun arah sebaliknya, melewati jalur Curah Kobokan sebagai jalur alternatif antar dua kabupaten.

Saat ini, kebanyakan hanya warga lokal yang melewati jalur Curah Kobokan. Sebab, jalur Curah Kobokan lebih cepat dari tempat tujuan untuk menuju Kecamatan Candipuro.

“Kebetulan rumah saya di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo. Sedangkan saya sering ke Desa Sumberwuluh, tentu lebih dekat lewat jalur alternatif Curah Kobokan ketimbang lewat jembatan Gladak Perak,” kata warga Desa Supit Urang, Sutris, (27/4/2023).

Meski tidak terdampak erupsi Gunung Semeru pada 9 November 2022, namun jalur ini sempat ditutup akibat banjir lahar hujan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi menyampaikan, jalur alternatif Curah Kobokan tetap dibuka agar dapat memecah kepadatan pengendaran jika terjadi kemacetan di Jembatan Gladak Perak.

“Tim BPBD Lumajang saat ini tengah fokus di Curah Kobokan. Sebab, di jalur tersebut sering terjadi lahar hujan Gunung Semeru,” jelasnya.

Menurutnya, tim BPBD Lumajang terus melakukan pemantauan untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam. Selain itu, tim dikerahkan untuk menjaga titik vital jalur banjir lahar hujan Gunung Semeru maupun APG.

“Jika masyarakat mau melintasi jalur tersebut karena terpaksa, disarankan jangan lewat jalur Curah Kobokan, mending lewat Jembatan Gladak Perak saja,” sampainya. (*) 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 41 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Tujuh Formasi CPNS di Lumajang Belum Terisi, Pemkab Lumajang Tetap Fokus Kualitas Pelayanan

28 April 2025 - 17:51 WIB

Dinsos Lumajang Habiskan Dana Rp5,113 Miliar untuk Pemenuhan Pelayanan Minimum

28 April 2025 - 13:30 WIB

Pemkab Lumajang Berupaya Tingkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintah Desa

27 April 2025 - 16:38 WIB

Hudri Nakhodai FKUB Kota Probolinggo, Janji Rawat Harmoni

25 April 2025 - 21:21 WIB

Trending di Pemerintahan