Menu

Mode Gelap
Pengendara Motor Terjun ke Sungai di Tutur, Satu Tewas dan Satu Luka Pupuk Subsidi Dijual di Rumahan dan Lampaui HET, Aktivis LIRA ‘Wadul’ ke Kapolres Viral di Tahun 2000-an, Tamiya Mini 4WD Kini Kembali Digandrungi Warga Kota Probolinggo Bobol Gembok Pagar Kantor, Maling Gondol Motor Dinas PUPR Curi Motor di Pasuruan, Pelaku Ditangkap Polisi Saat Sembunyi di Jember Dapat Memicu Kecelakaan, Angkutan Umum Dilarang Pasang Foto Paslon

Pemerintahan · 27 Apr 2023 19:34 WIB

Ada Jembatan Gladak Perak, Jalur Alternatif Curah Kobokan Ditinggalkan Pemudik


					LANDAI: Jalur Curah Kobokan di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, tampak sepi. (foto: Asmadi) Perbesar

LANDAI: Jalur Curah Kobokan di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, tampak sepi. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Semenjak dibukanya Jembatan Gladak Perak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, jalur alternatif Curah Kobokan kini jarang dilewati.

pengendara roda dua maupun roda empat mulai sepi yang melintasinya.

Diketahui sebelumnya, Jembatan Gladak Perak pada akhir 2021 putus diterjang awan panas guguran semeru (APG) hingga ambruk. Pemerintah dan masyarakat setempat pun akhirnya mencari jalur alternatif untuk menghubungkan kedua daerah yang terputus akses lalinnya.

Akhirnya ditemukan jalur alternatif Malang-Lumajang via Curah Kobokan. Namun kini, pengguna jalan yang melintas di jalur tersebut mulai berkurang, khususnya para pemudik.

Padahal sebelumnya, rata-rata warga yang hendak ke Kabupaten Malang dari Lumajang maupun arah sebaliknya, melewati jalur Curah Kobokan sebagai jalur alternatif antar dua kabupaten.

Saat ini, kebanyakan hanya warga lokal yang melewati jalur Curah Kobokan. Sebab, jalur Curah Kobokan lebih cepat dari tempat tujuan untuk menuju Kecamatan Candipuro.

“Kebetulan rumah saya di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo. Sedangkan saya sering ke Desa Sumberwuluh, tentu lebih dekat lewat jalur alternatif Curah Kobokan ketimbang lewat jembatan Gladak Perak,” kata warga Desa Supit Urang, Sutris, (27/4/2023).

Meski tidak terdampak erupsi Gunung Semeru pada 9 November 2022, namun jalur ini sempat ditutup akibat banjir lahar hujan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi menyampaikan, jalur alternatif Curah Kobokan tetap dibuka agar dapat memecah kepadatan pengendaran jika terjadi kemacetan di Jembatan Gladak Perak.

“Tim BPBD Lumajang saat ini tengah fokus di Curah Kobokan. Sebab, di jalur tersebut sering terjadi lahar hujan Gunung Semeru,” jelasnya.

Menurutnya, tim BPBD Lumajang terus melakukan pemantauan untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam. Selain itu, tim dikerahkan untuk menjaga titik vital jalur banjir lahar hujan Gunung Semeru maupun APG.

“Jika masyarakat mau melintasi jalur tersebut karena terpaksa, disarankan jangan lewat jalur Curah Kobokan, mending lewat Jembatan Gladak Perak saja,” sampainya. (*) 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Stabilkan Bahan Pokok, Pemkab Lumajang Operasi Pasar di Tujuh Kecamatan

17 September 2024 - 18:45 WIB

LIRA Lurug Kantor KPU Probolinggo, Pertanyakan Transparansi Dana Hibah Rp 60 Miliar

17 September 2024 - 15:43 WIB

Puluhan Pejabat Pemkab Probolinggo Berebut Lima Kursi JPT Pratama

15 September 2024 - 19:22 WIB

Sembilan Bulan, Pemkab Probolinggo Kantongi Dana Pajak Rp51 Miliar

15 September 2024 - 17:47 WIB

Pemkab Lumajang Dapat Anggaran Rp28 Miliar dari DBHCHT

13 September 2024 - 15:51 WIB

Jadi Daerah Termiskin ke-4 di Jatim, Presiden Jokowi Utus Mardiono Bantu Kabupaten Probolinggo

12 September 2024 - 20:43 WIB

Yok Daftar! Bawaslu Kota Probolinggo Butuh 338 Petugas Pengawas TPS

12 September 2024 - 20:12 WIB

Puluhan Personel Polres Probolinggo Kota Dites Urine, Begini Hasilnya

12 September 2024 - 17:24 WIB

Dapat Anggaran dari DBHCHT, DKPP Lumajang Bangun Jalan Usaha Tani

12 September 2024 - 13:46 WIB

Trending di Pemerintahan