Probolinggo – Kota Probolinggo sejak Kamis dilanda cuaca ekstrem yang mengakibatkan puluhan pohon di sejumlah titik tumbang. BPBD Kota sendiri, memprediksi, puncak musim hujan terjadi bulan Desember 2022 dan Januari 2023.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo saat di konfirmasi Sabtu (19/11/22), mengatakan, sejak Kamis, hingga Sabtu total ada 27 kejadian pohon tumbang, serta ada dua tower dan satu baliho juga roboh. Namun kejadian pohon tumbang ini terbanyak terjadi pada Kamis kemarin saat hujan disertai angin melanda.
“Hari ini ada tambahan dua kejadian pohon tumbang, yakni di depan TWSL dan di Jalan Kerinci dan sudah teratasi oleh petugas BPBD dan petugas Damkar. Dengan tambahan dua kejadian pohon tumbang ini, total ada 27 kejadian pohon tumbang,” ujarnya.
Dari total kejadian pohon tumbang yang terjadi, sebagian kejadian pohon tumbang ini terjadi di wilayah Kecamatan Mayangan, dan Kecamatan Kanigaran.
Meski tidak sampai ada korban jiwa, namun, akibat puluhan pohon tumbang mengakibatkan sebuah mobil yang terparkir tertimpa pohon, serta pasutri pengendara motor tertimpa pohon tumbang.
Melihat kondisi cuaca di Kota Probolinggo yang menjadi ancaman bencana hidrometeorologi, diprediksi musim hujan terjadi hingga bulan Februari hingga Maret 2023, dengan puncak ancaman cuaca ekstrem terjadi pada bulan Desember, hingga Januari 2023, yang berpotensi terjadi angin kencang, banjir, hingga bencana lain.
“Dengan kondisi ini, kami mengimbau kepada warga Kota Probolinggo untuk selalu waspada saat beraktivitas di luar rumah khususnya saat terjadi hujan, serta selalu menjaga kebersihan saluran air, dan melakukan pemangkasan pohon di sekitar rumah,” imbuh Sugito.(*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.
