Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Kesehatan · 25 Nov 2021 17:14 WIB

Musim Hujan, Kasus DBD di Probolinggo Meningkat


					Musim Hujan, Kasus DBD di Probolinggo Meningkat Perbesar

PROBOLINGGO,- Datangnya musim penghujan, masyarakat diminta untuk waspada terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Sebab, sejak dua bulan terakhir, terhitung September- November 2021 ada sebanyak 15 DBD kasus ditemukan.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica mengatakan, kalau data tersebut masih bersifat sementara. Karena belum termasuk hingga 30 November.

Lonjakan ini, menurut dr. Viro, jauh berbeda dengan tahun 2020 lalu. Di tahun sebelumnya, angka DBD sebanyak 171 dengan 1 pasien terjangkit DBD, rinciannya, Januari 56, Februari 45, Maret 33, April 8 dengan 1 orang meninggal dunia, Mei 5, Juni 3, Juli 5, Agustus 2, September 4, Oktober 2, November 3 dan Desember 5.

Sementara untuk jumlah DBD pada 2021 total 131 (hingga November). Rinciannya, Januari 6, Februari 19, Maret 53 dan 1 orang meninggal dunia, April 8, Mei 11, Juni 19, Juli hingga Agustus 0 kasus, September 2, Oktober 12 dan November 1.

“Jumlah kasus ini bisa saja terus bertambah, karena ini masih catatan sementara. Dalam arti kami belum update data-data terbaru untuk kasus DBD ini. Ya semoga saja tidak terlalu parah tambahannya nanti,” kata dr. Viro, panggilan akrab dr. Dewi Vironica, Kamis (25/11/2021).

Penyakit DBD ini, lanjut dr. Viro, memang sering ditemukan saat musim penghujan. Bahkan bisa bertambah seiring dengan intensitas dan lamanya musim hujan.Contohnya pada September ada sebanyak 2 kasus, lalu Oktober 12 kasus.

“Naiknya 10 kasus, terlebih ini masih awal-awal musim penghujan dan kerap kali meskipun masih awal tapi hujan selalu turun dengan intensitas tinggi dan juga berjam-jam. Kemungkinannya memang akan bertambah kasusnya, waspada lah,” tutur dr. Viro.

Perempuan kelahiran Kota Balikpapan ini mengaku bersyukur, dua bulan terkait tidak ada kasus kematian yang diakibatkan DBD.. Meski begitu masyarakat tetap harus waspada agar tidak terjangkit BPD. Dengan cara menerapkan 3 M.

“Ya menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas. Hal itu dilakukan agar meminimalisir tempat berpotensi berkembangnya jentik-jentik nyamuk,” tutur perempuan yang juga Jubir Satgas Percepatan Covid-19 ini. (*)


Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Dokter Muter: Harapan Baru Warga Terpencil Dusun Bakah Lumajang

3 Juli 2025 - 18:28 WIB

Ancaman di Balik Genangan Air: Leptospirosis Mengintai Warga Lumajang

2 Juli 2025 - 16:04 WIB

Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional

16 Juni 2025 - 10:58 WIB

Covid-19 Kembali Mengintai, Dinkes Jember Minta Warga Tidak Panik

12 Juni 2025 - 18:01 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Klinik NU Jember Akhirnya Resmi Dibuka

5 Juni 2025 - 18:15 WIB

Trending di Kesehatan