Musim Hujan, Kasus DBD di Probolinggo Meningkat

PROBOLINGGO,- Datangnya musim penghujan, masyarakat diminta untuk waspada terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Sebab, sejak dua bulan terakhir, terhitung September- November 2021 ada sebanyak 15 DBD kasus ditemukan.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica mengatakan, kalau data tersebut masih bersifat sementara. Karena belum termasuk hingga 30 November.

Lonjakan ini, menurut dr. Viro, jauh berbeda dengan tahun 2020 lalu. Di tahun sebelumnya, angka DBD sebanyak 171 dengan 1 pasien terjangkit DBD, rinciannya, Januari 56, Februari 45, Maret 33, April 8 dengan 1 orang meninggal dunia, Mei 5, Juni 3, Juli 5, Agustus 2, September 4, Oktober 2, November 3 dan Desember 5.

Sementara untuk jumlah DBD pada 2021 total 131 (hingga November). Rinciannya, Januari 6, Februari 19, Maret 53 dan 1 orang meninggal dunia, April 8, Mei 11, Juni 19, Juli hingga Agustus 0 kasus, September 2, Oktober 12 dan November 1.

“Jumlah kasus ini bisa saja terus bertambah, karena ini masih catatan sementara. Dalam arti kami belum update data-data terbaru untuk kasus DBD ini. Ya semoga saja tidak terlalu parah tambahannya nanti,” kata dr. Viro, panggilan akrab dr. Dewi Vironica, Kamis (25/11/2021).

Penyakit DBD ini, lanjut dr. Viro, memang sering ditemukan saat musim penghujan. Bahkan bisa bertambah seiring dengan intensitas dan lamanya musim hujan.Contohnya pada September ada sebanyak 2 kasus, lalu Oktober 12 kasus.

“Naiknya 10 kasus, terlebih ini masih awal-awal musim penghujan dan kerap kali meskipun masih awal tapi hujan selalu turun dengan intensitas tinggi dan juga berjam-jam. Kemungkinannya memang akan bertambah kasusnya, waspada lah,” tutur dr. Viro.

Baca Juga  Sudah 11 Orang Positif Covid-19 di Kabupaten Probolinggo

Perempuan kelahiran Kota Balikpapan ini mengaku bersyukur, dua bulan terkait tidak ada kasus kematian yang diakibatkan DBD.. Meski begitu masyarakat tetap harus waspada agar tidak terjangkit BPD. Dengan cara menerapkan 3 M.

“Ya menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas. Hal itu dilakukan agar meminimalisir tempat berpotensi berkembangnya jentik-jentik nyamuk,” tutur perempuan yang juga Jubir Satgas Percepatan Covid-19 ini. (*)


Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Baca Juga

Manfaat Mengkonsumsi Nasi Beku bagi Tubuh, Jaga Berat Badan dan Sembuhkan Diabetes

Probolinggo,- Mengkonsumsi nasi beku dalam beberapa waktu terakhir menjadi tren di kalangan masyarakat. Selain membuat …