Menu

Mode Gelap
Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo Pelaku Tabrak Lari Pelajar SMK di Pasuruan Ditangkap, Mengaku Takut Dimassa Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei

Pemerintahan · 17 Nov 2019 08:48 WIB

Waspada! 112 Gedung SD di Probolinggo Rawan Ambruk


					Waspada! 112 Gedung SD di Probolinggo Rawan Ambruk Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pasca ambruknya plafon atap ruang kelas 3 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Desa Sumberpoh, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, Dinas Pendidikan (Dispendik) setempat melakukan pendataan. Seluruh SDN se Kabupaten Probolinggo ditinjau kondisi gedungnya.

Hasilnya, dari 560 gedung SDN yang tersebar di 24 kecamatan se Kabupaten Probolinggo, sekitar 20 persen atau 112 gedung masuk kategori rusak berat dan rawan ambruk. Sisanya, masing-masing dianggap rusak dengan kategori sedang hingga ringan.

Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Dewi Korina menyampaikan, pendataan sekolah tersebut dilakukan sebagai antisipasi terjadinya gedung sekolah roboh. Baik karena faktor alam, lebih-lebih karena disebabkan usia bangunan yang menua.

“Sekitar 20 persen dari total seluruh sekolah SD yang ada di Kabupaten Probolinggo, tergolong rusak berat. Tapi pasti ada renovasi dan pembangunan juga, yakni 50 ruang kelas per tahun,” kata Dewi, Minggu (17/11).

Untuk anggran rehab dan pembangunan ruang kelas, lanjut Dewi, pihaknya menganggarkan melalui dana alokasi umum (DAU) sekitar Rp 25 miiliar dan juga dari dana alokasi khusus (DAK) sejumlah Rp 23 miliar.

“Setiap tahun kami anggarakan, baik dari DAU maupun DAK. Jadi setiap tahunnya memang cukup banyak dana yang kami anggarkan untuk bangunan sekolah. Tapi tidak langsung keseluruhan, harus antri juga” tuturnya.

Poin penting dari pembangunan tersebut, menurut Dewi, sekolah yang dibangun berdiri diatas lahan milik negara. Yang banyak ditemui selama ini, jelasnya, tidak sedikit sekolah negeri berdiri diatas lahan yang masih belum menjadi milik negara.

“Salah satunya di SDN Sumberpoh yang kapan hari ambruk. Mungkin kita akan bangun tahun depan, karena masih akan menyelesaikan status lahan yang belum sertifikat. Kalau dibangun sebelum sertifikat, takut ada masalah,” ujar Dewi.

Diketahui, plafon atap ruang kelas 3 SDN Sumberpoh, ambrol Rabu (13/11) sekitar pukul 01.00 WIB. Untungnya, plafon ambruk diluar kegiatan belajar mengajar (KBM). Selain satu ruag kelas ambruk, dua kelas lain kondisinya memprihantinkan. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 41 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo

3 Mei 2025 - 18:10 WIB

Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya

2 Mei 2025 - 18:55 WIB

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Ngebut! Pemkot Probolinggo Siapkan 4 Rombel Sekolah Rakyat

30 April 2025 - 23:44 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Trending di Pemerintahan