Menu

Mode Gelap
Belum Memenuhi Izin, Pemkot Probolinggo Tutup Sementara Mie Gacoan Akhirnya, Polisi Tetapkan Sopir Bus sebagai Tersangka Laka Maut di Jalur Bromo Kasus Suami Tusuk Istri, Pelaku Mengaku Emosi Setelah Dituduh Memberi Uang ke Istri Kedua Kesal Ditanyai Motor yang Digadaikan, Suami di Pasuruan Kalap Tusuk Istri Siasati Balap Liar, Bupati Jember Canangkan Pembangunan Sirkuit di Kawasan Stadion JSG Satreskrim Lumajang Ringkus 2 Pelaku Pengeroyokan Sadis di Bayeman

Lingkungan · 10 Feb 2019 09:19 WIB

Lintas Komunitas Upayakan Perlindungan Kawasan Hutan Lestari


					Lintas Komunitas Upayakan Perlindungan Kawasan Hutan Lestari Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Aktivis lingkungan lintas komunitas Kabupaten Probolinggo bersama Perhutani dan pemerintah desa kawasan penyanggah hutan mengupayakan penyadartahuan masyarakat melalui pemasangan papan himbauan pelestarian hutan dan larangan perburuan satwa liar, Sabtu (09/02/2019).

Papan himbauan tersebut dipasang pada 6 wilayah desa (Curah Temu, Kotaanyar, Bhinor, Banyuglugur, Silobateng, Sumberejo) yang berada pada kawasan hutan produksi dan hutan lindung KRPH Matikan dan Kabuaran.

Sedikitnya lima komunitas yang tergabung dalam aksi tersebut yakni Komunitas Pecinta Rimba dan Satwa Liar Indonesia (Perisai), 5:am_wildlifephotography, Bhinor Green Community (BGC), Suporter Profauna Indonesia, dan beberapa mantan pemburu lokal.

Zainal Abidin, Ketua Perisai yang menginisiasi kegiatan ini menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk penyadartahuan masyarakat tentang pemanfaatan hutan secara lestari dan manfaat keberadaan satwa liar sebagai penyeimbang ekologi alam.

“Selain kegiatan Patroli hutan rutin yang biasa kami lakukan untuk mengedukasi langsung para pelaku pemburu liar di sekitar kawasan hutan Perhutani,” kata Zainal.

Papan himbauan itu, jelasnya, diharapkan juga menjadi media sosialisasi yang efektif dan efiesien.

Lebih lanjut pria bertubuh tegap ini mengemukakan, setelah satu tahun pihaknya mengupayakan perlindungan terhadap satwa liar dan habitatnya ini boleh dikatakan intensitas perburuan jauh semakin berkurang dibanding sebelumnya.

Ia mengasumsikan jika sebelumnya dalam seminggu menjumpai tiga sampai empat aktivitas perburuan, namun saat ini intensitas ini jauh menurun yakni satu sampai dua kali aktivitas perburuan dalam satu bulan.

“Satwa liar di kawasan ini kini relatif mudah di jumpai mulai dari berbagai jenis burung seperti merak hijau, Ayam hutan hijau, elang, dan kijang. Hal ini tentunya juga karena support kawan – kawan lainnya dari berbagai komunitas aktivis lingkungan, Instansi terkait serta dukungan pihak swasta kepada kami,” tandasnya.

Senada hal tersebut, Kusmani, Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Matikan sangat menyambut baik adanya kegiatan konservasi yang berkonsentrasi di wilayah kerjanya itu. Menurut pria kelahiran Bondowoso ini, kawasan RPH Matikan dengan luas 1.200 hektar ini tentunya sangat membutuhkan bantuan fungsi pengawasan dari masyarakat.

“Alhamdulillah, bantuan seperti ini sangat kami harapkan kapan saja. Kami juga sepakat bahwa dengan adanya kegiatan – kegiatan semacam ini sangat efektif dalam menurunkan angka kasus pencurian kayu dan aktivitas perburuan satwa liar baik dengan senapan, jaring, jerat maupun dengan pikat,” Pungkas Kusmani. (*)

 

 

Penulis : Mohamad Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Belum Memenuhi Izin, Pemkot Probolinggo Tutup Sementara Mie Gacoan

23 September 2025 - 00:30 WIB

Cegah Kecelakaan, Polisi Uji Kelayakan Jeep Bromo Secara Gratis

22 September 2025 - 14:56 WIB

Pimpin Karang Taruna Lumajang, Dedi Marta Siap Sinergikan Peran Pemuda

21 September 2025 - 13:19 WIB

Pekerja Migran asal Ranuagung Meninggal di Malaysia, Pemkab Probolinggo Fasilitasi Pemulangan Jenazah

21 September 2025 - 07:52 WIB

Jelang Musim Hujan, 7 Wilayah KAI Daops 9 Jember Rawan Terdampak Bencana Alam

19 September 2025 - 20:06 WIB

Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025

18 September 2025 - 17:53 WIB

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Sidak Pembangunan Gedung Inspektorat, DPRD Kota Probolinggo Pesimis Pengerjaan Tepat Waktu

17 September 2025 - 17:27 WIB

Trending di Regional