Menu

Mode Gelap
Mengintip Peluang Investasi Pertanian di Lumajang, Padi dan Ubi Menjanjikan Pencari Bekicot Temukan Granat di Kregenan Probolinggo, Langsung Diledakkan Terganggu Cuaca, Proyek DAM Gambiran Alami Keterlambatan Hingga 8,78 Persen Wajah Baru KPU Kota Probolinggo Gagal Dongkrak Partisipasi Pemilih Rumah Kosong di Kompleks Gudang Bulog Kedungasem Probolinggo Ludes terbakar Banjir di Winongan Pasuruan Mulai Surut, Warga Bersih-bersih Rumah

Lingkungan · 4 Nov 2024 13:43 WIB

Erupsi, Gunung Semeru Semburkan Kolom Abu 800 Meter di Atas Puncak


					Gunung Semeru erupsi dengan menyemburkan kolom abu. Perbesar

Gunung Semeru erupsi dengan menyemburkan kolom abu.

Lumajang, –  Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang mengalami erupsi, pada Senin (4/11/2024) pagi pukul 08.32 WIB.

Berdasarkan laporan Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru, Sigit Rian Alfian, erupsi terjadi pada pukul 08.32 WIB dengan kolom abu teramati secara visual membumbung setinggi 800 meter di atas puncak Jonggring Saloko.

“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 04 November 2024, pukul 08:32 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 800 meter di atas puncak (sekitar 4.476 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 milimeter dan durasi 114 detik,” tulis Sigit dalam laporannya, Senin (4/11/24).

Sementara itu, selama periode pengamatan 3 November 2024, pukul 00.00-24.00 WIB, dilaporkan secara  kegempaan, tercatat telah terjadi 79 kali letusan, 18 kali guguran, 5 kali hembusan, 1 kali tremor harmonik, 2 kali tektonik lokal, 5 kali tektonik jauh serta 1 kali getaran banjir amplitudo 15 mm dengan durasi selama 3.041 detik.

Dalam laporannya, Sigit menyebutkan, jika saat ini tingkat aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.

“Status masih waspada atau level 2,” ungkapnya.

Meski begitu, pihak PVMBG tetap mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.

Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

“Tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Serta waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 675 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Terganggu Cuaca, Proyek DAM Gambiran Alami Keterlambatan Hingga 8,78 Persen

8 Desember 2024 - 13:10 WIB

Akhirnya, Pasokan Air Bersih ke Pulau Gili Ketapang Kembali Normal

6 Desember 2024 - 20:09 WIB

Krisis Air Bersih di Pulau Gili Berlanjut, Perbaikan Pipa Sepanjang 100 Meter Dikebut

5 Desember 2024 - 17:56 WIB

Batu Besar Jatuh, Jalur Piket Nol Lumajang Sempat Lumpuh

4 Desember 2024 - 15:00 WIB

Selamatkan Lingkungan, Gen-Z Luncurkan Gerakan ‘Sahabat Pohon’ di Gunung Lemongan

3 Desember 2024 - 19:11 WIB

Perbaikan Pipa PDAM Putus di Pulau Gili Dikebut, Ditinjau Langsung Pj. Bupati

3 Desember 2024 - 17:45 WIB

Atasi Krisis Air Bersih, Saluran Pipa Air Warga Pulau Gili Diperbaiki

3 Desember 2024 - 01:50 WIB

Erupsi, Gunung Semeru Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 900 Meter

1 Desember 2024 - 12:25 WIB

Warga 3 Desa di Lumajang Mengeluh, Ngaku 11 Tahun Diasapi Limbah Pabrik Pupuk Petroganik

26 November 2024 - 15:45 WIB

Trending di Lingkungan