TAKZIYAH: Warga sedang takziyah di makam Mbah Guco. Insert: Mbah Guco semasa hidupnya. (foto: Hafiz Rozani).

Mbah Guco, Tokoh Seni Budaya Kota Probolinggo Meninggal Dunia

Probolinggo,- Dunia seni dan budaya Kota Probolinggo berduka. Salah seorang tokoh seni dan budaya, Guco Bambang Suripno Suronoto meninggal dunia, Selasa (19/03/24) pagi.

Putri almarhum Mbak Guco, Yuyun Widowati mengatakan, ayahnya meninggal dunia pada usia 75 tahun. Sebelumnya, almarhum menjalani perawatan sejak Jumat (8/3/2024) lalu karena sakit.

Keluarga kemudian membawa Mbah Guco ke RSUD dr Moh. Saleh untuk menjalani perawatan intensif di ruangan ICU.

“Saat dirawat, hasil pemeriksan dokter mendiagnosa, ayah saya sakit komplikasi di antaranya, penyumbatan pembuluh darah di jantung, hipertensi, paru-paru dan syaraf,” ujar Yuyun, Selasa sore (19/3/2024).

Dikatakannya, sehari sebelum meninggal, Mbak Guco berteriak-teriak meminta pulang paksa dari rumah sakit.

Ia menginginkan, meninggal dunia di rumah. Karena dokter tidak membolehkan, sehingga dari hasil rapat keluarga, maka Mbah Guco tetap dirawat di rumah sakit.

Setelah menjalani perawatan di ruang ICU selama 12 hari, Selasa pagi pukul 05.44 WIB, Mbah Guco meninggal dunia.

Setelah disemayamkan di rumah dukua, jenazah Mbah Guco dikebumikan di pemakaman umum setempat.

Meninggalnya pria kelahiran 1964 silam itu tampaknya bakal mengubur seluruh kegiatan yang kerap dilaksanakan oleh Sanggar Seni Mardi Budoyo, sanggar terbesar di kota anggur.

“Karena tidak ada penerusnya, maka untuk kegiatan ritual seperti slametan Jawa, serta upacara adat, ruwatan Suro, pergearan wayang, hingga pembersihan pusaka diperkirakan ditiadakan. Namun untuk keseniannya saya maaih bisa meneruskan,” beber Yuyun.

Selain itu, karena Mbah Guco merupakan tokoh yang dituakan oleh paguyuban spiritual Purwo Ayu Mardhi Utomo (PAMU), maka beberapa pusaka yang ditinggalkan almarhum akan dibahas pihak keluarga bersama PAMU.

Pembahasan bersama PAMU ini juga berkaitan apakah pusaka peninggalan Mbah Guco tersebut nantinya akan dirawat oleh PAMU atau tidak. Termasuk kegiatan dan tradisi yang selama ini dilakukan PAMU, juga akan dibahas.

Baca Juga  Pasar Rakjat Loemadjang Mbiyen Digelar, Jadi Pembuka Giling PG Jatiroto

“Namun demikian, dengan meninggalnya Mbah Guco, saya mewakili keluarga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya yang berada di bidang seni dan budaya. Tak lupa saya memohon maaf jika selama hidup ayah saya memiliki salah,” pungkas Yuyun. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim

Baca Juga

Bibibi, Tradisi Membagikan Makanan Jelang Lebaran yang Tak Lekang Waktu

Probolinggo,- Ada tradisi unik yang dilaksanakan menjelang Hari Raya Idul Fitri yakni, Bibibi. Tradisi membagikan …