Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Budaya · 23 Apr 2025 22:18 WIB

Umat Hindu Bromo Rayakan Galungan, Begini Kemeriahannya


					GALUNGAN: Umat Hundu Tengger saat menjalani prosesi sembahyang Hari Raya Galungan di Pura Dharma Santi, Desa Sapikerep, Sukapura, Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

GALUNGAN: Umat Hundu Tengger saat menjalani prosesi sembahyang Hari Raya Galungan di Pura Dharma Santi, Desa Sapikerep, Sukapura, Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Umat Hindu suku Tengger di lereng Gunung Bromo,  Rabu (23/4/25), melaksanakan upacara Hari Raya Galungan.

Kemeriahan Galungan salah satunya terlihat di Desa Sapikerep, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.  Sejak pukul 10.00 WIB, ratusan umat melaksanakan ritual di Pura Dharma Shanti.

Ketua PHDI Desa Sapikerep, Rujiyanto mengatakan, Hari Raya Galungan  diperingati tiap 210 hari sekali berdasarkan kalender Saka. Tahun ini, Galungan jatuh pada Rabu (23/4/24).

“Kami bersyukur bahwa umat Hindu Suku Tengger Desa Sapikerep kompak memeriahkan Hari Raya Galungan. Bahkan saat pelaksanaan ritual juga mengajak generasi muda,” ujarnya.

Galungan sendiri memiliki makna memperingati kemenangan ‘Dharma’ yang artinya kebaikan atas ‘Adharma’ atau kejahatan. Secara etimologi, galungan berarti bertemu atau bersatu.

Dengan perayaan Hari Raya Galungan, Rujianto mengajak agar umat hindu kedepannya terus berbuat Dharma atau kebaikan kepada sesama.

“Terlebih berbuat baik kepada agama, rukun kepada umat manusia dan menghormati kepada pemeluk agama lain,” imbuh Rujianto.

Umat Hindu di Desa Sapikerep, Rita mengaku bahwa selama ini ia hidup berdampingan dengan para pemeluk agama lain serta saling menjaga kerukunan masyarakat.

“Bertepatan dengan Hari Raya Galungan, semoga kebaikan selalu mengalir di lereng Bromo sehingga kerukunan antar umat selalu terjaga,” harap Rita. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 36 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dihadiri Menteri Kebudayaan, Dua Dukun Pandita Dikukuhkan di Pura Luhur Poten

11 Juni 2025 - 14:37 WIB

Mengenal Sate Lanjeng, Tradisi Tahunan Santri Bani Rancang Probolinggo saat Idul Adha

10 Juni 2025 - 06:35 WIB

Ngater Kajien Iringi Keberangkatan Belasan Jamaah Calon Haji asal Pulau Gili Ketapang

25 Mei 2025 - 13:17 WIB

Desa Senduro, Permata Lumajang dalam Program Berseri: dari Alam hingga Moderasi Beragama

19 Mei 2025 - 17:20 WIB

Pradaksina, Ritual Puncak Perayaan Waisak di Klenteng Tri Dharma Sumber Naga Probolinggo

13 Mei 2025 - 08:54 WIB

Pariwisata Lumajang Butuh Inklusi Pelaku Lokal, Bukan Sekadar Panggung untuk EO Luar

11 Mei 2025 - 16:10 WIB

Batu Badar Besi Semeru, Ikon Langka dari Lumajang

11 Mei 2025 - 10:26 WIB

Harjakabpro ke-279, Ada Selametan Bumi di Alun-alun Kraksaan

10 Mei 2025 - 06:34 WIB

Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan

3 Mei 2025 - 20:50 WIB

Trending di Budaya