DEMO: Warga 6 berunjuk rasa di depan pabrik Satoria Grup untuk memprotes dugaan pencemaran sungai. (foto: Moh. Rois).

Sungai Welang Tercemar Limbah, Warga 6 Desa Geruduk Pabrik Satoria Grup

Pasuruan,- Ratusan warga dari enam desa berunjuk rasa di depan pabrik Satoria Grup, di Jalan Raya Kejayan – Purwosari, Desa Sambisirah, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Rabu (18/10/23) pagi. Mereka protes soal pencemaran Sungai Welang yang diduga berasal dari pabrik tersebut.

Warga enam desa yang melakukan aksi ini terdiri dari Desa Wrati dan Pacar Keling, Kecamatan Kejayan. Kemudian Desa Pukul, Mulyorejo, Pelinggisan dan Desa Kebotohan, Kecamatan Kraton.

Dalam demonstrasi ini, massa membawa poster-poster yang berisi tuntutan mereka terkait dugaan pencemaran Sungai Welang. Mereka juga membawa dilengkapi alat pengeras suara untuk menyuarakan protesnya.

“Emak-emak gak bisa nyuci di sungai lagi,” begitu tulisan dalam poser dibawa oleh emak-emak peserta aksi.

Koordinasi aksi, Saifulloh mengatakan, warga meminta pabrik untuk menutup saluran limbah. Namun pertemuannya dengan pihak pabrik, justru tidak bisa memberikan keputusan.

Pihak pabrik berkilah, pihak yang bisa memberi keputusan penutupan saluran limbah adalah adalah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan.

“Tadi pihak management tidak bisa memberi keputusan, karena tidak ada pimpinan,” kata Saiful usai bertemu perwakilan pabrik.

Tetapi, dijelaskan Saiful, ia diberi tahu bahwa hari ini ada instansi terkait yang sedang membahas masalah limbah ini.

“Tadi kami izin untuk mengikuti tapi tidak diperbolehkan, kita hanya diperbolehkan untuk mendengarkan dan nanti kita bawa perwakilan untuk mengikuti pembahasan itu,” jelas warga Desa Wrati ini.

Sementara itu, hingga aksi demontrasi tuntas, pihak pabrik Satoria Grup masih enggan untuk memberikan keterangan kepada wartawan.

Diberitakan sebelumnya, di Desa Wrati, Kecamatan Kejayan, terdapat pipa tanam yang mengeluarkan air berwarna putih mengalir ke sungai.

Diduga pipa air yang mengalir dari pipa tersebut merupakan limbah dari pabrik yang menyebabkan sungai di Desa Wrati dan Desa Pacarkeling, Kecamatan Kejayan, berubah warna dan berbau.

Baca Juga  Dampak Banjir Bandang di Winongan Pasuruan, Sekolah Bakal Diliburkan

Kondisi ini membuat warga sekitar bantaran sungai protes. Sebab selain mengeluarkan bau tidak sedap, air sungai juga menyebabkan gatal-gatal. Padahal selama ini, air sungai kerap dimanfaatkan warga untuk mandi dan cuci.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), telah mengambil sempel air sungai welang, di Desa Wrati, Kecamatan Kejayan. Hal itu dilakukan untuk mengetahui dugaan pencemaran limbah di sungai tersebut.

Pengambilan sampel dilakukan petugas DLH Kabupaten Pasuruan, Senin (9/10/2023) siang. Titik pengambilan sampel tepat di aliran yang airnya telah berubah warna. (*)

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Baca Juga

Pusat Oleh-oleh Kaboki di Pasuruan Terbakar, Satpam Ditangkap Polisi

Pasuruan,- Pusat oleh-oleh atau pabrik tas rajut Kaboki di Desa Lecari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, …