Menu

Mode Gelap
Tak Anti Kritik, Gus Haris – Ra Fahmi Buka Dialog Forum Publik, Ribuan Jamaah Curhat Akar Rumput Desak DPP PDI-P Berikan Rekomendasi Pilkada Probolinggo ke Cakada yang Diterima Masyarakat Pecah Kongsi dengan Cak Thoriq di Pilkada Lumajang, Bunda Indah Beberkan Alasannya Musim Kemarau, Empat Kecamatan di Kabupaten Probolinggo Terdampak Kekeringan Tentara Gadungan Perampok Janda, Dua Kali Gagal Tes Seleksi TNI Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan, Wisatawan Dilarang Berkemah di Bromo

Peristiwa · 20 Mei 2024 18:30 WIB

Kerap Longsor, Jalur Piket Nol Lumajang Ditutup Sejak Pagi hingga Sore


					LONGSOR: Normalisasi jalur Piket Nol Lumajang pasca terjadi tanah longsor. (foto: Asmadi). Perbesar

LONGSOR: Normalisasi jalur Piket Nol Lumajang pasca terjadi tanah longsor. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Kasatlantas Polres Lumajang, AKP Suwarno mengimbau agar masyarakat Lumajang dan Kabupaten Malang, tidak melewati jalur Piket Nol, yang terletak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabuapaten Lumajang.

“Jalur Piket Nol yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Malang saat ini sedang ditutup, karena ada proyek pelebaran jalan,” kata Suwarno, Senin (20/5/24).

Sejak ada pelebaran jalan, jelas Suwarno, eskafator yang mengeruk sebagian jalur piket nol, kerap mengakibatkan longsor. Maka dari itu, penutupan jalan dilakukan mulai pukul 08.00 sampai dengan 17.00 WIB.

“Jadi siang hari saat pekerjaan pelebaran jalan dilakukan kita tutup dari jam 8 sampai jam 5 sore, selebihnya warga boleh melintas. Kalau masih jam kerja, warga yang melintas diimbau untuk melewati jalur Curah Kobokan atau jalur utara, yakni melewati jalur Probolinggo,” paparnya.

Sementara, masyarakat Kecamatan Pronojiwo dan Tempursari, untuk sementara waktu bisa melewati jalur Curah Kobokan atau Tol Cikali. Namun, untuk melewati jalur tersebut, warga diimbau agar senantiasa berhati-hati.

Pasalnya, jalur tersebut merupakan jalur aliran lahar hujan Gunung Semeru. Jika hujan turun di kawasan jalur Curah Kobokan, warga yang hendak melintas diminta tidak melanjutkan perjalanan melewati jalur Curah Kobokan.

“Sebab, saat hujan turun, jalurnya rawan dilintasi aliran lahar. Lewat Curah Kobokan sebenarnya bisa, tapi mesti hati-hati dan jalur ini tidak bisa dilewati sewaktu-waktu, jadi kami rekomendasikan untuk lewat Probolinggo,” cetus Suwarno. (*)

 

 

Editor: Mohamad S
Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dampak Bediding, Ribuan Bibit Lele di Kota Pasuruan Mati Mendadak

20 Juli 2024 - 12:46 WIB

Enam Bulan, 40 Jiwa Melayang Akibat Lakalantas di Kabupaten Probolinggo

19 Juli 2024 - 19:41 WIB

Mobil Rombongan KPU Kabupaten Probolinggo Kecelakaan di Jalur Bromo, Satu Meninggal Dunia

18 Juli 2024 - 17:59 WIB

Pasca Tawuran, Liga Sepakbola Tarkam di Winongan Pasuruan Ditunda

17 Juli 2024 - 15:16 WIB

Sepakbola Tarkam di Desa Mendalan Pasuruan Ricuh, Suporter Masuk Lapangan

16 Juli 2024 - 21:18 WIB

Trending di Peristiwa