TANAM JAGUNG: Petani di Lumajang, Lukman Efendi, beralih dari tanam padi ke jagung. (foto: Asmadi)

Antisipasi Dampak El Nino, Petani Padi Lumajang Beralih Tanam Jagung

Lumajang,- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak El Nino terjadi pada Agustus hingga September mendatang. Guna mengantisipasi dampak buruk perubahan cuaca, petani padi di Lumajang pun beralih tanam jagung.

Seperti yang di lakukan Lukman Efendi (53), salah satu Petani di Desa Blukon, desa di kecamatan Lumajang. Menurutnya, ia terpaksa harus menanam jagung musim kemarau ini guna menghindari kerugian besar.

“Jika bisa memilih, tentunya lebih ingin menanam padi, apalagi harganya melonjak saat ini ketimbang harga jagung,” kata Lukman, Jumat (25/8/2023).

Informasi yang didapat PANTURA7.com dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang, sejak beberapa tahun terakhir memang panen padi di kota pisang kerap mengalami kegagalan.

Kabid Tanaman Pangan DKPP Lumajang, M Arief Budiman menegaskan, penurunan hasil panen terjadi drastis saat musim kemarau melanda, khususnya pada tanaman bahan pokok seperti padi.

Kondisi itu membuat banyak petani padi pindah varietas, untuk menjaga pendapatan setiap kali panen. Setidaknya, 30 persen petani padi di Lumajang pindah varietas menanam jagung.

“Hal itulah yang membuat mayoritas petani padi beralih varietas tanaman jagung, perkiraan sebanyak 30 persen yang menanam jagung saat ini di Lumajang,” pungkasnya. (*)

Editor Mohamad S
Publisher Zainul Hasan

Baca Juga  Erupsi Semeru, Ponpes Bani Rancang Salat Gaib dan Donasi

Baca Juga

Harga Bawang Merah Tinggi, Pemkab Probolinggo Curigai Ada Monopoli

Probolinggo,- Naiknya harga bawang merah di Probolinggo tidak hanya karena faktor petani gagal panen, namun …