Tertipu Aplikasi Bodong Ratusan Juta, Warga Paiton Lapor Polisi

PAITON,- Sebanyak empat warga Kecamatan Paiton mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Probolinggo, Selasa (11/1/2022) sore. Mereka engadukan salah satu aplikasi investasi bodong bernama GIC.

Mereka adalah, Syifa (57) tertipu hingga Rp10 juta, Abdul Rahman (57) tertipu Rp8 juta, Moch Junaedi (35) tertipu Rp10 juta dan Qomaruddin (56) tertipu sekitar Rp260 juta.

Menurut Syifa, awalnya ia dikenalkan aplikasi GIC oleh Qomaruddin, sempat percaya karena uang yang dia top-up berlipat. Saat top-up pertama sebesar Rp200 ribu memang sempat berlipat saat diambil menjadi Rp400 ribu.

Kemudian, kata Syifak, September 2021 lalu, top-up ke aplikasi dinaikkan menjadi Rp500 ribu dan saat diambil berlipat menjadi Rp1 juta. Semakin percaya, ia memutuskan top-up sebesar Rp10 juta dan setelah itu aplikasi tersebut secara tiba-tiba sudah spam.

“Saat dibuka itu sudah tidak ke menu, hanya di layar HP saya berwarna putih saja. Kalau awalnya enak, makanya saya percaya karena setiap kali saya cairkan itu berlipat, sampai akhirnya saya naikkan menjadi Rp10 juta dan aplikasinya sudah spam,” kata Syifa.

Sejatinya, lanjut Syifa, tidak hanya dirinya dan tiga orang lainnya menjadi korban aplikasi milik salah seorang menantu kiai di Kecamatan Kotaanyar. Tetapi di Kabupaten Probolinggo diperkirakan ada 100 orang lebih dan rencananya mereka juga melaporkan kasus penipuan itu kepada polisi.

“Kalau aplikasinya memang hampir diikuti oleh seluruh orang Indonesia. Di Kecamatan Paiton saja itu sekitar 50 orang lebih yang mengikuti aplikasi ini dan sisanya juga sama akan lapor juga tapi tidak tahu kapan, menyusul paling,” ungkap perempuan berkacamata ini.

Menanggapi aduan aplikasi investasi bodong ini, Kasatreskrim Polres Probolinggo, AKP Achmad Ridho Satrio mengatakan, pihaknya memang sudah menerima laporan dari empat warga yang jadi korban aplikasi tersebut.

Baca Juga  Menyamar Cari Cicak, 4 Pencuri Gondol Motor dan Uang

Sebab, menurut Ridho, dari informasi dari para korban, kemungkinan laporan tambahan dari korban lainnya juga akan menyusul. Di sisi lain, pihaknya akan mempelajari dulu aduan warga sebelum mengembangkan laporan untuk mengarah ke pelakunya.

“Kami akan pelajari dulu dan mau melihat aplikasi bodongnya, karena saat ini para korban ini masih buat laporannya, sekaligus kami juga menunggu laporan dari para korban lainnya. Karena dari pengakuan keempat orang ini, ada banyak orang yang mengikuti aplikasi ini,” tutur Ridho. (*)

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Baca Juga

Bawa Kabur Motor, Warga Wonomerto Babak Belur Dihajar Massa

Probolinggo,- Pradivia Riyandra (37) warga Desa Sepuhgembol, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo babak belur akibat dihajar …