Fenomena Kulminasi, BPBD Minta Warga Perbanyak Konsumsi Air Putih

PROBOLINGGO,- Sejak beberapa hari ini, wilayah Kabupaten Probolinggo mengalami suhu panas yang tidak biasa. Fenomena itu disebut kulminasi, dimana posisi matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Sugeng Suprisayoga mengatakan, fenomena kulminasi terjadi sejak sepekan lalu. HAwa panas saat siang hari lebih menyengat meskipun angin berhembus cukup kencang.

“Selain posisi matahari tepat berada di posisi paling tinggi, juga karena masuknya musim pancaroba, dari musim kemarau ke penghujan. Sehingga saat siang hari hawa panas cukup terasa,” ujar Sugeng, Sabtu (16/10/21).

Dari data BPBD, sambungnya, suhu di sejumlah wilayah di Kabupaten Probolinggo terpantau hari ini paling tinggi yakni 33 derajat dengan rata-rata tingkat kelembaban mencapai 55 hingga 95 Relative Huminidy (RH).

Selain itu, lanjut dia, hawa panas yang terjadi di wilayah Kabupaten Probolinggo lebih terasa di wilayah yang berada dekat di kawasan pesisir. Panas yang tidak biasa, biasanya dimulai pukul 11.00 WIB hingga menjelang sore.

“Sampai saat ini kita belum menerima laporan terkait dampak kulminasi ini, namun kita menghimbau masyarakat untuk mengurangi aktifitas dibawah terik matahari. Jika terpaksa gunakan topi dan kacamata hitam, dan juga sering mengkonsumsi air putih untuk mengindari dehidrasi,” imbuh Sugeng.

Diperkirakan, fenomena kulminasi yang terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia ini akan terjadi hingga musim hujan turun. “Fenomena ini terjadi hampir di seluruh Indonesia,” pungkas Sugeng. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Baca Juga  Asyik! Wisata Bromo via Jalur Probolinggo Kembali Dibuka

Baca Juga

Atasi Sampah Overload, Pemkot Probolinggo Gandeng BRIN

Probolinggo,- Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bestari menjadi tempat pengolahan sampah yang vital bagi Kota Probolinggo. …