Ekonomi Lesu, Perajin Mebel Tertolong Peti Jenazah

BESUK-PANTURA7.com, Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang juga melanda Kabupaten Probolinggo, membuat sektor ekonomi lesu. Tak terkecuali bagi perajin mebel atau industri pengolahan kayu rumahan.

Seperti yang diceritakan Abdul Muni (64), perajin mebel asal Desa Alaskandang, Kecamatan Besuk. Menurutnya, pademi Covid-19 membuat omset usahanya anjlok.

Para pemesan mebeler seperti kursi, meja, lemari hias atau lemari pakaian, nyaris tidak ada sama sekali. Tidak hanya pembeli lokal, konsumen dari luar daerah pun seperti kompak stop pesanan.

Dikatakan Muni, sebelum pandemi Covid-19, tiap bulan ia selalu menerima pesanan dan mengirim berbagai macam produk mebel dari luar daerah. Seperti ke Madura, Surabaya, Jogjakarta, Malang, Jember, Banyuwangi, Lumajang hingga Sulawesi.

“Biasanya (yang dikirim) bangku, kursi dan lemari dengan harga produk yang bervariasi. Paling murah kami jual seharga Rp 2 juta sampai ke atas, tergantung permintaan pesanannya juga,” kata Muni kala ditemui di mebelnya, Selasa (22/12/2020).

Agar usaha rumahannya tidak gulung tikar, mantan Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini pun mencari cara. Saat itulah ia melihat bahwa kebutuhan peti mati meningkat akibat tingginya pasien Covid-19 yang meninggal, sebagai peluang mengembalikan geliat usahanya.

“Saya mendapat informasi bahwasanya pasien Covid-19 yang meninggal, itu dikubur pakai peti. Kami kemudian berinisiatif membuat peti jenazah, lalu ditawarkan ke berbagai rumah sakit. Alhamdulilah, responnya baik,” ceritanya.

Pensiunan guru ini dibantu sejumlah karyawannya kemudian memutuskan untuk memproduksi peti jenazah sejak Oktober 2020. Selama itu pula hingga kini, ia telah mengirim sedikitnya 35 peti jenazah ke sejumlah rumah sakit.

“Alhamdulillah usaha kami terselamatkan pesanan peti ini, kami buat jika ada pesanan dari rumah sakit. Untuk harganya, mohon maaf itu rahasia demi menjaga kesepakatan yang telah terjalin dengan pihak rumah sakit,” ungkap pria 4 anak ini.

Baca Juga  Jaga Stabilitas Pangan, Perum Bulog Luncurkan KPSH Beras Medium

Humas RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Sugianto mengatakan, soal pemesanan peti jenazah, pihaknya memang memaksimalkan produk lokal daripada buatan luar daerah. Pertimbangannya, demi membantu memulihkan ekonomi masyarakat lokal.

“Pesanan peti, biasanya kami ambil dari produksi lokal. Karena kita ketahui sendiri, dampak pandemi bagi para pengusaha. Terlebih usaha mebel yang sudah tidak maksimal dalam memproduksi meja, kursi dan lainnya,” beber Sugianto. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Baca Juga

Bawang Merah Probolinggo Tersisih di Kalimantan, Ternyata ini Sebabnya?

Probolinggo,- Bawang merah asal Probolinggo dan sejumlah daerah di Jawa dikabarkan tidak bisa masuk ke Kalimantan …