Organda Probolinggo Keluhkan Kelangkaan Solar

Probolinggo – Kelangkaan solar hampir di seluruh wilayah berdampak kepada moda transportasi di Kota Probolinggo. Organinasi Angkutan Darat (Organda) Probolinggo berharap, kelangkaan solar ini segera berakhir seperti sebelumnya.

Ketua Organda Probolinggo, Tommy Wahyu Prakoso mengatakan, meski sudah ada pembatasan solar bagi angkutan umum roda 6 (bus dan truk) sebanyak 200 liter, para sopir harus antre di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Lamanya antrean membuat jadwal keberangkatan bus dan truk terganggu. Hal ini tentu berakibat kepada penumpang dan hantaran barang.

“Selain itu, kelangkaan solar cukup dirasakan kru bus, lantaran mereka kawatir saat berada di daerah tertentu, solar untuk bahan bakar bus tidak tersedia di kota yangdi lewati,” ujarnya.

Meskipun masih terjadi kelangkaan solar, namun hingga saat ini, perusahaan trasportasi di Probolinggo belum ada yang mengurangi operasional bus. Hanya ada pengurangan operasional bus lantaran sepi penumpang karena masih pandemi Covid 19.

“Kami berharap agar situasi kelangkaan solar ini kembali normal. Sehingga pemilik perusahaan bus dapat kembali bekerja tanpa adanya kekawatiran bahan bakar busnya,” imbuh mantan anggota DPRD Kota Probolinggo ini.

Sementara, hal senada di ungkapkan salah satu kru bus, Muklisin Salahudin. Dikatakan kelangkaan solar ini berdampak kepada jam istirahat kru bus, khususnya bus dengan trayek jarak jauh, karena waktu istirahat di habiskan dengan mengantre solar.

“Kami kru bus berharap solar ini kembali normal, agar dapat melayani penumpang ke kota tujuan dengan tepat waktu, dan juga seluruh kru tidak kekurangan waktu istirahat,” ujarnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Albafillah

Baca Juga  Kerap Hujan, APTI Probolinggo: Risiko Rusak Tembakau

Baca Juga

Bawang Merah Probolinggo Tersisih di Kalimantan, Ternyata ini Sebabnya?

Probolinggo,- Bawang merah asal Probolinggo dan sejumlah daerah di Jawa dikabarkan tidak bisa masuk ke Kalimantan …