Jadi Makelar Nikah Abal-abal, Wanita Krejengan Diringkus

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Satuan reserse dan kriminal (Satreskrim) Polres Probolinggo meringkus Aliya (28) warga Desa/Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo.

Aliya diamankan lantaran diduga melakukan tindak pidana penipuan, dengan modus makelar nikah. Ia menawarkan pada Abdurrahman ( 29) korban yang sekaligus tetangganya, calon istri abal-abal.

Kasat Reskrim Polres Probolinggo, AKP Rizki Santoso mengatakan, pelaku dilaporkan oleh korban. Dari laporan itu, akhirnya pelaku diamankan di rumahnya dan digelandang ke Mapolres Probolinggo, Rabu pekan lalu, sekitar pukul 12.00 Wib.

“Pelaku ini kami amankan karena melakukan penipuan terhadap tetangganya. Motif penipuan yang dilakukannya ini berupa, makelar nikah. Jadi pelaku menawarkan pada korban seorang wanita yang aslinya itu abal-abal,” kata Riski, Rabu (23/10).

Kejadian aksi penipuan itu, menurut Rizki, terjadi sejak Oktober 2018 lalu. Bermula saat korban baru pulang usai menuntut ilmu dari Makkah. Mendapati korban pulang, kemudian pelaku langsung menemui orang tua korban.

“Mengetahui kalau korban datang dari mekkah, pelaku ini langsung datang ke rumah korban dengan bermaksud untuk menjodohkan korban dengan seorang wanita,” jelas perwira asal Surabaya ini.

Dari tawaran tersebut, lanjut Rizki, seorang gadis yang ditawarkan merupakan anak dari salah satu pengasuh pondok di daerah Tongas. Tawaran itu lengkap dengan foto gadis yang ditunjukkan pada keluarga korban. Tawaran tersebut diterima oleh keluarga korban.

“Pelaku datang ke rumah korban dengan membawa foto calon istri yang ditawarkan kepada korban. Merasa cocok, akhirnya langsung diterima. Sampai akhirnya orang tuanya diminta sejumlah uang,” jelasnya.

Menurut Abdurrahman, ia mengakui kalau dirinya sudah beberapa kali mengirim uang yang diminta oleh pelaku, setelah dikirim uangnya, korban juga sering menanyakan, kapan dirinya bisa bertemu langsung dengan calon istri ataupun calon mertuanya.

Baca Juga  Aniaya Pelajar dan Warga, Tiga Pemuda Kebonsari Kulon Dibekuk Polisi

“Saat saya minta bertemu, ada saja alasan yang disampaikan, kadang bilang calon mertua sakit, calon saya sakit. Bahkan sempat keluarga buat jajan lamaran, tapi pelaku bilang kalau pihak calon tidak berkenan karena sedang periksa ke luar kota,” ujarnya.

Anehnya, lanjut Rahman, meskipun sudah kerap gagal untuk menemui calon istrinya, namun ia tetap mengirim uang jika pelaku meminta. Uang itu ia kirim via transfer hingga uang di ATM-nya ludes.

“Kira-kira total uang yang saya transfer ke dia (Pelaku, red) mencapai Rp 110 jutaan, bahkan saya sempat minjam uang ke bank untuk mengirim uang ke dia yang katanya untuk kebutuhan pondok calon istri saya,” tutur Rahman.

Sadar ditipu, tambah Rahman, setelah dirinya kembali ke Mekkah untuk menuntut ilmu dan pelaku masih saja meminta kiriman uang. Akhirnya Rahman memutuskan cuti dan kembali ke Indonesia.

“Sadar setelah saya tahu foto yang dikasihkan ke orang tua saya itunl dari akun facebook milik orang lain. Saya juga kroscek langsung ke pondok di Tongas, ternyata kiainya tidak punya santri seperti yang pelaku tawarkan,” ucapnya. (*)


Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad


Baca Juga

Roy Jordi Sekarat Dianiaya Paman dan Sepupu, Ternyata Dipicu Persoalan ini

Probolinggo,- Kasus penganiayaan yang dilakukan bapak dan anak, Nur Hasan (74) dan Nurul Huda (19) …