Berkat Pakan Mandiri, Pembudidaya Ikan Hemat 40 Persen

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI mendorong warga pembudidaya ikan membuat pakan mandiri. Sebab biaya produksi dari penggunaan pakan ikan mandiri bisa ditekan hingga 30 persen, dengan kualitas hasil panen tetap maksimal.

Dirjen Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto mengatakan, suplai pakan yang terjangkau sesuai kebutuhan, baik kualitas maupun kuantitas sangat diperlukan. Karena itu, pihaknya mendorong pembudidaya mengusahakan pakan mandiri.

“Penggunaan pakan ikan mandiri yang telah teruji lalu kami kembangkan berupa program Gerakan Pakan Ikan Mandiri atau dikenal dengan GERPARI,” terang Slamet saat meninjau pembudidaya ikan pakan mandiri di Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Kamis (29/8).

Dirjen Perikanan Budidaya KKP (tengah) saat meninjau alat pakan mandiri ikan di Desa Banjarsari, Kec. Sumberasih, Kab. Probolinggo. (Foto : Moh. Rochim).

Dikatakan Slamet, pihaknya berharap dukungan dari Asosiasi Pakan Mandiri untuk pendampingan teknis dan formulasi pakan ikan kepada kelompok Gerpari pemula. Baik untuk pengembangan bahan baku lokal pakan ikan maupun pengembangan dan inovasi mesin pakan aplikatif.

“Komitmen semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat pembudidaya ikan dengan penggunaan pakan mandiri tersebut, diharapkan dapat menjangkau lebih luas kebutuhan pakan pembudidaya ikan, tanpa mengandalkan pakan pabrikan,” jelasnya.

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) KKP lanjut Slamet, pada 2019 ini konsumsi ikan ditarget mencapai 54,49 kg per kapita per tahun. Dengan demikian, ketersediaan ikan sedikitnya 13,6 juta ton ikan.

“Enam puluh persen dari jumlah tersebut bergantung pada hasil budidaya. Sementara ikan budidaya bergantung pada kualitas pangan. Kuantitas dan kualitas pakan menyumbang 60-70 persen biaya produksi,” urai Slamet.

Pada tahun 2019 ini, pihaknya menurut Slamet, menargetkan bantuan pakan mandiri sebanyak 1250 ton. Hingga bulan Mei 2019 produksi pakan mandiri telah mencapai 28.746.356 kg atau 2874,636 ton.

“Di Kabupaten Probolinggo, produksi pangan mandiri sejak tahun 2015 hingga 2019 mengalami peningkatan produksi. Pada 2015 sekitar 33 ribu ton lalu meningkat menjadi 147 ribu ton hingga juli 2019,” tandasnya.

Baca Juga  Akun WA Ketua KPU Kota Probolinggo Dibajak

Ketua kelompok pembudidaya ikan Berkah Sioangan Banjarsari, Wahyudiono mengatakan pakan mandiri dapat bersaing dengan pakan pabrikan sehingga tidak lagi menjadi pakan alternatif. Pakan mandiri mampu menekan biaya hingga 40 persen dalam setiap panen.

“Dengan pakan mandiri, kita hemat biaya hingga 40 persen. Biaya produksi rendah namun kualitas hasil panen tetap terjaga. Tentu kita diuntungkan dengan pakan mandiri ini,” tutur Wahyudiono. (*)

 

Penulis : Moch. Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga

Anggaran Dipangkas, Sejumlah Proyek di Kota Probolinggo Berpotensi Gagal

Probolinggo,- Perubahan alokasi anggaran di Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo membuat sejumlah proyek pembangunan diprediksi gagal. …