PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Nasib sial dialami oleh Rudi Hartono (38) sopir ambulace Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati Kraksaan. Ia mengalami patah hidung setelah dipukul oleh Agung, warga Kelurahan Semampir, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Kamis (25/4/2019).
Informasi yang diperoleh PANTURA7.com, kejadian bermula saat Rudi yang berprofesi sebagai sopir mobil ambulance selama 6 tahun itu hendak mengantarkan jenasah dari RSUD Waluyo Jati ke Kelurahan Semampir, Kecamatan Kraksaan.
Sesampainya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semampir, datang Agung yang kemudian menegur Rudi lantaran ia dianggap melajukan mobil pengantar jenasah dari arah barat dengan kecepatan tinggi.
“Padahal menurut saya itu biasa, karena laju mobil 40 kilometer per jam, apalagi jalannya sempit. Kalau terlalu pelan takutnya mengganggu pengendara lain,” kata Rudi saat ditemui di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Waluyo Jati.
Setelah menegur laju mobil, lanjut Rudi, tiba-tiba ia mendapat pukulan dari arah belakang yang mengenai mata dan hidung sebelah kanan. Akibat pukulan itu, Rudi oleng sehingga harus mendapatkan perawatan medis.
“Mata sebelah kanan yang dipukul, pukulannya juga mengenai hidung. Saya tidak melawan karena posisi saya saat itu berada di dalam mobil, masih mau turun untuk menurunkan jenasah,” ujar Rudi didampingi keluarga.
Terpisah, Kapolsek Kraksaan Kompol Joko Yuwono mengatakan, pihaknya memang sempat mendapatkan informasi terkait dugaan penganiayaan terhadap sopir ambulance saat mengantarkan jenasah.
“Tapi kami belum mendapatkan laporan dari pihak terkait (korban, red). Karena ini kasus yang sangat serius, kami mendatangi rumah sakit untuk jemput bola,” ucap Joko.
Disamping itu, lanjut Joko, pihaknya juga masih menunggu hasil visum dari pihak rumah sakit sekaligus meminta keterangan dari korban. Tak hanya itu, polisi juga tengah mencari keterangan dari saksi yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Baru setelah itu kami akan proses lebih lanjut. Informasi terakhir yang kami dapatkan, korban mau dirujuk ke rumah sakit di Jember karena hidungnya patah,” tutur Joko. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad