Siswa SMK Dharsis Tewas di Sekolah, Keluarga Protes

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Puluhan warga asal Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, melurug Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dharma Siswa (Dharsis) yang berada di jalan Yos Sudarso, Kota Kraksaan, Senin (25/2/2019).

Aksi protes ini dilatar belakangi oleh meninggalnya Leo Alam Surgawi (16) salah satu siswa sekolah tersebut yang meninggal sebelum pulang sekolah, pada Sabtu (16/2/2019) lalu. Massa yang merupakan orang tua dan kerabat korban ingin meminta kejelasan soal kematian korban.

Fajar Candra Hasan (55) ayah almarhum Leo mengatakan, ia dan keluarganya merasa ada yang janggal dengan kematian anaknya. Kejanggalan itu kian terasa aneh karena tidak ada penjelasan dari sekolah maupun rumah sakir soal kematian korban.

“Saya sampai ke rumah sakit menanyakan kematian anak saya, tetapi tidak satupun yang memberikan penjelasan soal meninggalnya anak saya. Bahkan pihak sekolah pun yang semestinya menjaga anak saya saat jam sekolah, juga tidak memberi keterangan apa-apa,” gerutu Fajar.

Selain itu, lanjut dia, saat dirinya sampai ke rumah sakit, tiba-tiba ada mobil jenazah di depan ruang UGD yang bersiap membawa anaknya ke rumah duka. Tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu kepadanya sebagai orang tua korban.

“Pemulangan jenazah anak saya tanpa pengetahuan saya. Saya selaku orang tua juga tidak mendapatkan surat hasil visum dari rumah sakit. Katanya tidak dilakukan visum karena keluarga tidak berkenan, padahal saya tidak pernah menolak sama sekali, seperti ada yang ditutupi oleh sekolah,” paparnya.

Terpisah, Kepala SMK Dharsis Surahman, justru menepis jika ada kejanggalan atas meninggalnya salah satu siswanya. Menurutnya, almarhum Leo meninggal murni karena sakit jantung yang telah dia idap sebelumnya.

“Pihak sekolah sudah mengistimewakan dia, karena dia punya kelainan jantung, terutama saat jam olahraga. Namun, waktu meninggalnya siswa ini, kami tidak mengetahui, apakah meninggal di jalan atau di rumah sakit,” ujar Surahman.

Baca Juga  Brakk.. Minibus Hantam Truk di Jalur Pantura Pajarakan

Ditanya soal tudingan keluarga bahwa ada hal yang ditutupi atas meninggalnya korban, Surahman mengaku ia sedang berusaha meluruskan tudingan itu dengan cara mediasi. “Kami masih mediasi dengan pihak keluarga, yang didampingi oleh pihak kepolisian,” jelasnya. (*)

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga

Januari-Mei, 8 Kecelakaan Terjadi di Perlintasan Sebidang Wilayah Daop 9 Jember

Probolinggo,- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 9 Jember mencatat, sejak Januari hingga Mei 2024 …