PANTURA7.com | Beritanya Nyata! Beritanya Nyata
Related Articles
PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Ribuan massa dari santri dan Pengurus Cabang (GP) Ansor Kota Kraksaan dan Kabupaten Probolinggo, gelar aksi demo di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Selasa (12/2/2019.) Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas puisi Fadly Zon, yang dianggap melecehkan ulama.
Beberapa poster protes memenuhi halaman depan gedung DPRD Kabupaten Probolinggo. Aksi lautan manusia ini, mengakibatkan arus lalu lintas jalur pantura arah Surabaya – Banyuwangi sempat tersendat. Sementara personel dari Polres Probolinggo bersiaga di sekitar lokasi.
Ketua PC GP. Ansor Kabupaten Probolinggo Muchlis mengatakan, aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap Wakil Ketua DRR RI, Fadly Zon, berjudul “Do’a Yang Ditukar”. Doa itu, yang dianggap sindiran kepada KH. Maimoen Zubair, dianggap sangat melecehkan kiai kharsimatik tersebut.
“Silahkan kalau ingin berpolitik, dengan catatan, jangan sampai menyentuh kyai kami. Dia telah menghina ulama kami yang berdo’a begitu ikhlas tapi malah dipelintir,” kata Muchlis seusai aksi.
Lanjut Muchlis, massa meminta kepada Fadly Zon untuk segera meminta maaf kepada publik serta kepada KH. Maimoen Zubari secara langsung agar polemik puisi itu tidak berlarut-larut. Jika tidak, maka aksi lebih besar akan dilakukan.
“Ini hanya sebagian kecil dari santri yang turun ke jalan, kalau tidak sampai meminta maaf dalam jangka 5×24 jam, kami berjanji akan membawa masa yang jauh lebih besar lagi untuk dibawa ke Jakarta,” janji Muchlis.
Terpisah, Ketua Komisi A DRPD Kabupaten Probolinggo Suhud mengatakan, puisi kontroversial itusemestinya tidak dikeluarkan oleh Fadly Zon, yang notabene wakil rakyat di senayan. Pihaknya, imbuh Suhud, akan menyampaikan aspirasi massa ke DPR RI.
“Seharusnya, puisi itu yang romantis sehingga tidak menimbulkan kegaduhan. Kami berjanji aspirasi massa akan kami laporkan kepada pimpinan, dan biar nanti akan ditindak lanjuti ke DPR RI,” tandas Suhud. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad
