Ori Difteri di Kabupaten Probolinggo Capai 72,36%

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sepanjang tahun 2017, 13 kasus difteri terjadi di Kabupaten Probolinggo. Dari jumlah itu, 3 kasus diantaranya mengakibatkan penderita meninggal dunia. Menyadari tingginya difteri, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mendorong warga tak alergi imunisasi.

Kepala Dinkes Kabupaten Proboilnggo, Shodiq Tjahjono mengatakan, pogram vaksinisasi atau imunisasi amat membantu masyarakat dari ancaman difteri. Oleh karenanya, ia menghimbau agar masyarakat pro-aktif jika ada vaksinasi atau imunisasi, terutama untuk anak-anak.

“Tahun sebelumnya pogram imunisasi menyebar di 24 kecamatan. Untuk tahun ini, kami tetap menggalakkan program tersebut. Maka dari itu, masyarakat harus ikut serta agar tidak ada yang terserang virus difteri,” kata Shodiq, Jum’at (7/12/2018).

Dengan pro-aktif terhadap vaksinasi dan imunisasi, lanjut Shodiq, ia berharap masyarakat sehat dan nol difteri. “Jangan sampai ada anggapan atau ketakutan untuk mengimunisasikan anak-anaknya. Imunisasi sangat penting untuk menjaga anak dari virus difteri,” harap dia.

Selain itu, ia menambahkan, kasus virus difteri di tahun ini trennya cenderung menurun. Meski demikian, pihaknya terus berupaya agar Kabupaten Probolinggo nol difteri. Saat ini, ori difteri di Kabupaten Probolinggo sudah melebihi target dan bahkan berada diurutan 27 dari Kota/Kabupaten di Jawa Timur kategori nol difteri.

“Dalam putaran ketiga hingga 6 Desember 2018, realisasi vaksinisasi difteri sudah melebihi dari target. Pencapaian ori difteri sudah 72,36% dari target sasaran 311.792 jiwa,” tutup Shodiq. (*)

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad

Baca Juga  Pasokan Oksigen Normal, IGD RSUD dr. Mohamad Saleh Kembali Dibuka

Baca Juga

Maaf! Tidak Ada WFH di Pemkot Probolinggo, ASN Wajib Ngantor

Probolinggo,- Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo memutuskan untuk tidak menerapkan kebijakan Work From Home (WFH). Seluruh …