PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Misteri penyebab kematian Paus Balin yang terdampar di perairan dangkal Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, Kabuaten Probolinggo mulai terkuak. Dugaan sementara, satwa dilindungi itu mati karena alami luka parah pada bagian perut.
Kasi Pendayagunaan Sumber Daya Pesisir Laut Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo, Yunianto mengatakan bahwa dugaan kematian paus akibat luka didapat setelah pihaknya melakukan observasi pada bangkai satwa dilindungi itu.
“Kami temukan luka pada bagian perut sebelah kanan. Kemungkinan paus ini terkena baling-baling kapal nelayan di laut lepas lalu akhirnya sekarat dan mati. Saat air laut pasang, bangkainya terbawa kesini,” kata Yunianto, Rabu, (6/6/2018).
Paus Balin itu, menurut Yunianto, kecil kemungkinan dimangsa oleh predator lain. Sebab, jelas pria yang akrab disapa Anto itu, luka pada tubuh paus cukup lebar dan sobek, sehingga kecil kemungkinan dimangsa predator lain. “Dugaan awalnya, ya kena baling-baling kapal,” ujar dia.
Dari kondisi fisik yang sudah membusuk, satwa dari perairan Australia itu diperkirakan mati lebih dari tiga hari yang lalu. Sebelum dievakuasi, bangkai paus akan diteliti terlebih dahulu.
Untuk proses evakuasi, lanjut Yunianto, akan dilakukan dengan cara membawa kembali bangkai paus ke tengah laut.
“Akan kami tarik kembali ke tengah laut lalu ditenggelamkan. Kalau diangkat ke tepi pantai, kesulitan karena air laut sedang pasang. Selain itu, dapat mencemari udara seputar lokasi temuan,” tutup Yunianto. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad