PANTURA7.com | Beritanya Nyata! Beritanya Nyata
Related Articles
PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Aksi pemerasan yang dilakukan dua oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) harus dibayar mahal. Keduanya, kini meringkuk di sel tahanan Mapolres Probolinggo, pasca terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan tim Saber Pungli Polres setempat.
Dua pelaku merupakan anggota LSM Gerakan Masyarakat Peduli Korupsi (GMPK), yakni Suharto (47), warga Desa Sidopekso, Kecamatan Kraksaan dan Haryanto (47), warga Desa Krejengan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo.
Keduanya disangka telah melakukan pemerasan terhadap 5 (lima) orang Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Krejengan. Mereka diciduk polisi pada Kamis (26/4/2018) di sebuah warung Desa Sumber Katimoho, Kecamatan Krejengan, saat akan menerima uang hasil pemerasan.
“Modusnya, oknum LSM ini mendatangi Kepala Desa lalu meminta uang masing-masing 35 juta. Jika tidak memberikan, mereka mengancam akan melaporkan kades-kades itu ke Polri hingga ke Presiden,” kata Kapolres Probolingg, AKBP Fadly Samad saat gelar konferensi pers, Senin (30/4/2018).
Intimidasi yang dilakukan pelaku, jelas Kapolres, terkait polemik Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) yang terjadi di Kecamatan Krejengan. Dua pelaku melihat ada dugaan pungli yang dilakukan oknum Kades, sehingga kemudian memanfaatkan kondisi tersebut.
“Saat ditangkap, para Kades baru mampu mengumpulkan uang senilai Rp 6 juta. Selain uang, kami juga amankan beberapa ponsel, buku rekap sertifikat tanah dan kartu anggota LSM,” papar mantan Kapolres Tuban ini.
Informasi yang beredar, beberapa Kades yang memungut Rp 2 juta bagi pemohon PTSL di Kecamatan Krejengan, diantaranya adalah Kepala Desa Jatiurip, Patemon, Dawuhan, Tanjungsari dan Sumber Katimoho. Dari polemik inilah, kedua pelaku kemudian berinisiatif memeras Kades sebagai uang tutup mulut.
“Keduanya telah kami tetapkan sebagai tersangka dalam kasus pemerasan ini. Sementara dua orang lainnya masih dalam pengejaran kami,” tutup Kapolres Fadly. (*)
Penulis : Mohammad Rochim
Editor : Efendi Muhammad
