PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Asa bacawali petahana, Rukmini Buchori maju dalam Pilwali Kota Probolinggo 2018 kandas setelah gagal mendapatkan Surat Keputusan (SK) rekomendasi dari DPP PDI-P. Rekomendasi partai berlambang moncong putih itu justru jatuh pada pengusaha gaharu Syamsu Alam dan Kulup Widyono.
Rukmini mengaku sudah memahami kalau rekomendasi dari partainya bakal jatuh pada Syamsu Alam dan Kulup Widyono. Namun sebagai kader dan pengurus DPW PDIP Jawa Timur, dirinya menghargai keputusan tersebut sehingga tidak ada alasan baginya membangkang dari amanatbpartai.
“Saya legowo dengan keputusan partai. Sebagai kader tentunya saya patuh dan siap menjalankan perintah dari partai,” terang istri mantan Walikota, Buchori itu, kepada sejumlah wartawan di kantor Pemkot Probolinggo, Selasa (9/1/2018).
Keputusan mengusung Syamsu Alam dan Kulup Widyono, jelas Rukmini, tentu sudah dipertimbangkan secara matang oleh DPP. Ia meminta seluruh kader, terutama para loyalisnya untuk tetap solid untuk memenangkan paslon tersebut. “Banyak pendukung saya yang kecewa. Namun, saya berharap mereka tetap solid mendukung,” imbuhnya.
Pasangan Syamsu Alam dan Kulup Widyono, langsung melakukan pendaftaran ke kantor KPU setempat, begitu SK rekomendasi diserahkan. Penyerahan dilakukan oleh pengurus DPW PDI-P Jatim Edi Parripurna. Duet ini mendaftar dengan menaiki kereta kuda dan dikawal ratusan simpatisan, serta para kader PDI-P, mulai dari kantor DPC PDI-P Kota Probolinggo di jalan raya Brantas.
Sekretaris DPC PDI – Perjuangan Kota Probolinggo, Agus Riyanto mengungkakan, pihaknya menghargai dan mematuhi atas turunnya rekom kepada pasangan calon Walikota, dan Wakil Walikota mendatang. “untuk rekomendasi tetap ada ditangan DPP, pihak DPC mengikuti keputusan pusat,”jelas Agus.
Dengan prolehan kursi PDI-P di DPRD Kota Probolingo sebanyak 8 kursi, partai ini secara otomatis dapat memberangkatkan calon sendiri, melewati batas minimal 6 kursi. (em/arf).
Tinggalkan Balasan