Sakralkan Rabu Wekasan, Ini Yang Dilakukan Santri di Kota Probolinggo

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Santri Pondok Pesantren Nurul Islam di Kelurahan Triwung Lor, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, mempunyai cara berbeda dalam memperingati Rabu Wekasan atau malam Rabu terakhir di bulan Safar 1439 Hijriyah. Santri Ponpes ini menggelar pawaii obor dan do’a bersama, Selasa (14/11/2017) malam.

Pawai obor dilakukan berkeliling desa, dimana sepanjang perjalanan para santri memanjatkan sholawat dan doa. Bahkan tak hanya santri, sejumlah warga sekitar berbaur, bersama-sama mengarak obor ditangan sembari berdoa.

Ustads Muchlas, salah satu tokoh Ponpes Nurul Islam menyebut, pawai obor sudah menjadi tradisi sakral bagi santri. Tanpa dikomando, sepekan sebelum Rabu Wekasan, para santri sudah mempersiapkan obor, Al-qur’an mini, hingga makanan  yang akan disantap bersama.

“Setiap tahun kami memperingati Rabu Wekasan dengan pawai obor dan doa bersama, tujuannya agar kami semua dan juga warga dijauhkan dari musibah dan bencana. Ini penting kami lakukan karena malam ini, musibah dan azab diturunkan Allah Subhanallahu ta’ala kepada umatnya,” papar Muchlas.

Salah satu santri Ponpes Nurul Islam, Uswatun Nafisah mengatakan, meski pawai obor berkeliling desa hingga 2 kilometer, namun ia tak merasa capek.  Menurutnya, apa yang ia lakukan semata-mata demi kebaikan diri sendiri dan juga orang lain. “Karena kegiatan ini bersifat ibadah, saya yakin akan bermanfaat bagi saya dan juga warga sini, yakni terhindar dari musibah dan balagh,” tuturnya.

Sementara Habib Hadi Zainal Abidin, salah satu tokoh agama di Kota Probolinggo mengaku setuju dengan ikhtiyar yang dilakukan santri dan warga sekitar Ponpes. Menurutnya, selain dapat menambah iman, tradisi ini juga dapat melanggengkan budaya khas warga Kota Probolinggo.

“Kegiatan ini bagus, baik untuk memperkuat keimanan atau melestarikan budaya bangsa. Rabu Wekasan memang harus kita sambut dengan memperbanyak doa dan amalan baik, agar kita dijauhkan dari musibah dan hal buruk lainnya,” tutur pengasuh Ponpes Riyadlus Sholihin ini.

Baca Juga  Pendamping Progam Sosial Berbagi Takjil di Jalanan

Usai menggelar pawai obor, santri dan warga sekitar kemudian melakukan doa bersama di halaman Ponpes Nurul Iman. Acara pamungkas adalah makan bersama, sebagai simbol kekompakan antara santri dan warga. (guf/arf).

Baca Juga

Mimpi itu Kini Nyata! Penjual Sandal Keliling di Pasuruan Akhirnya Berangkat Haji

Pasuruan,- Bagi Yahya (48), warga Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, tahun 2024 ini menjadi …