Cuaca Buruk, Nelayan Probolinggo Menganggur

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Cuaca buruk berupa angin kencang dan gelombang tinggi melanda perairan Pantai Utara (Pantura) Probolinggo, sejak sepekan terakhir. Kondisi ini membuat nelayan enggan melaut, karena takut kapal motor penangkap ikan oleng.

 

 

Sanemo, salah satu nelayan menuturkan bahwa ombak di perairan utara Probolinggo atau Selat Madura saat ini mencapai 3 meter lebih disertai angin kencang. Praktis, kapal motor nelayan terombang ambing jika berlayar ke ke tengah.

 

 

“Gak berani mas, cuacanya terlalu ekstrem. Ya mau gak mau kita libur melaut, gak punya mata pencaharian sekarang,” tutur nelayan asal Kelurahan/Kecamatan Mayangan ini, Senin (7/8/2017).

 

 

Menurut Sanemo, jika nekad melaut ia dan nelayan lain tidak hanya terancam keselamatan namun juga akan rugi. Pasalnya, biaya operasional tidak menutupi hasil tangkapan ikan. Satu kapal motor dengan 5 nelayan, membutuhkan sedikitnya Rp. 2 juta.

 

 

“Sekali melaut habis 2 jutaan, untuk biaya makan dan bahan bakar. Hasil tangkapan ikan gak sampai segitu. Ya lama-lama bangkrut kalau gini terus,” tambahnya.

 

 

Data dari Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (UPT P2SKP) Probolinggo, tinggi gelombang perairan utara saat ini berkisar 0,3 hingga 5 meter, dengan kecepatan angin mencapai 50 Knot.

 

 

“Sebenarnya masih dalam kategori aman untuk berlayar, tetapi bagi kapal motor nelayan sangat riskan. Himbauan kita, sebaiknya nelayan mencari ikan di perairan dangkal demi keselamatan,” tandas Kiki Wibowo, Petugas UPT P2SKP saat ditemui di kantornya. (guf/ela). 

Baca Juga  Tertular Sang Ibu, Guru MI di Kota Probolinggo Terpapar Covid-19

Baca Juga

Ada Dugaan Penambangan Ilegal, DLH Kab. Pasuruan Datangi Kawasan Pacuan Kuda Kejayan

Pasuruan,- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan bersama Satpol PP setempat melakukan pemeriksaan dugaan penambangan …