Sapi yang diperkarakan warga

Mapolsek Wonoasih Geger Sapi Diduga Curian

PROBOLINGGO-PANTURA7.COM. Gara-gara saling klaim kepemilikan sapi, suasana mapolsek Wonoasih kota Probolinggo Jawa Timur, dibuat geger dengan kedatangan ratusan massa dari 2 desa,yakni Banjarsawah kecamatan Tegalsiwalan, dan desa Kramatagung kecamatan Bantaran kabupaten Probolinggo, massa menuntut agar masalah tersebut segera diselesaikan, Rabu (26/07/2017).

Aksi saling klaim bermula, setelah pertikaian terjadi antara Hasan warga Banjarsawah kecamatan Tegalsiwalan, kabupaten Probolinggo, dengan Samsudi warga Sumberwetan kecamatan Kademangan kota Probolinggo.

Pertikaian keduanya sendiri terjadi di pasar sapi, Wonoasih kota Probolinggo. Saat itu, Hasan tengah mencari seekor sapinya yang hilang, Sabtu pekan lalu (22/07), dan telah melaporkannya ke polsek Wonoasih.

Saat berkeliling di pasar sapi, Hasan lantas dikejutkan dengan sapi yang tengah dibawa oleh Samsudi. Menurut Hasan, ciri-ciri sapi yang dibawa Samsudi persis miliknya. Tak terima tudingan tersebut, Samsudi pun menyanggahnya dan menegaskan bahwa sapi miliknya itu, diperoleh dari ibunya bernama Narmo, bukan hasil curian.

Namun demikian, petugas yang datang ke lokasi lantas mengamankan Samsudi, ke Mapolsek Wonoasih guna menghindari kericuhan antar keduanya. Usai diamankan di Mapolsek, Samsudi pun lantas menghubungi keluarganya, dan melaporkan balik Hasan atas main klaim yang dilakukan Hasan. “saya dapat dari bu Narmo ibu saya bukan mencuri, ibu saya sudah memelihara sapi itu dari kecil”ungkap Samsudi.

Ketegangan sempat terjadi lantaran Hasan dan Samsudi, sama-sama tetap saling klaim sapi. Menghindari terjadinya kericuhan lebih besar, Aparat Polresta Probolinggo yang segera datang ke lokasi, lantas melakukan mediasi antara kedua pihak yang berperkara. Hasilnya, masalah klaim sapi pun berakhir secara kekeluargaan, dengan masing-masing pihak menandatangani surat perjanjian damai.

Menurut Kapolresta Probolinggo, AKBP Alfian Nurrizal. Masalah saling klaim sapi dipicu oleh kesalahpahaman. Dulunya, sapi yang dimiliki oleh Hasan dan Samsudi, merupakan 2 ekor sapi kembar berjenis perempuan, yang dipelihara oleh ibu Namo. Namun setelah dewasa, seekor sapi yang dipelihara bu Namo lantas dijual ke orang lain, hingga akhirnya sampai ditangan Hasan, dan hilang,(Guf/fly).

Baca Juga  Pelebaran Jalan JPL Malasan, Polisi Kini Terapkan Dua Jalur

Baca Juga

Polisi Bongkar Praktik Prostitusi di Tretes Pasuruan, 4 Wanita Muda Dijaring

Pasuruan,- Jajaran Polsek Prigen bongkar praktik prostitusi ilegal yang terjadi di sebuah villa di kawasan …